PENGEMBANGAN MODEL KERENTANAN LIKUIFAKSI UNTUK KOTA BENGKULU BERDASARKAN KOMBINASI PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK DAN KONSEP ENERGI KINETIK DISEDERHANAKAN

Kota Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan gempa bumi. Peristiwa
Gempa bumi berkekuatan 7,9 SR pada 12 September 2007 di Kota Bengkulu
menyebabkan terjadinya likuifaksi yang ditandai dengan adanya semburan pasir
pada daerah pesisir pantai. Penelitian ini membahas potensi likuifaksi di Kota
Bengkulu menggunakan konsep perambatan gelombang seismik non-linier dan
penyederhanaan energi. Evaluasi kerentanan likuifaksi dilakukan menggunakan
data hasil uji sondir atau cone penetration test (CPT) dan pengukuran kecepatan
gelombang geser (Vs) pada 38 titik yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kota
Bengkulu. Penelitian ini memberikan gambaran potensi likuifaksi berdasarkan
rasio peningkatan tegangan air pori (ru), analisis faktor aman (FS), probabilitas
likuifaksi (PL) dan Maximum Kinetic Energy Density (MKED). Beberapa usulan
model estimasi korelasi antar parameter likuifaksi juga disajikan pada penelitian
ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ru berkisar antara 0,076 – 1,156.
Pada keadaan kritis, nilai tahanan konus terkoreksi sebesar 50 sampai 170 kPa.
Likuifaksi dapat terjadi pada pada saat nilai MKED minimum sebesar 2.103
Joule/m3
. Potensi likuifaksi yang tinggi berada pada kedalaman relatif dangkal (0
– 5 m) sehingga berpengaruh pada gedung-gedung berlantai rendah (1 – 3 lantai).
Beberapa model korelasi yang diusulkan seperti korelasi qc1N dan FS, korelasi
qc1N dan MKED, korelasi MKED dan FS serta korelasi FS dan ru cukup relevan
untuk digunakan dalam mengestimasi potensi likuifaksi di Kota Bengkulu. Selain
itu, kerangka kerja pada penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk menganalisis
likuifaksi di berbagai wilayah di luar Kota Bengkulu.
Kata-kata Kunci: Likuifaksi Kota Bengkulu, Gelombang Seismik,
Penyederhanaan Energi.