PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BNI SYARIAH DI KOTA BENGKULU

Setiap pembiayaan yang disalurkan oleh BNI Syari‟ah tidak lepas dari
risiko yang timbul, walaupun pada prinsipnya, dalam pembiayaan Mudharabah
yang berdasarkan prinsip bagi hasil, bank tidak diperkenankan meminta jaminan
apapun dari nasabah yang bersangkutan yang bertujuan untuk menjamin modal
(dari bank yang di berikan kepada nasabah), dalam hal terjadi kerugian dimana
kerugian itu tidak diakibatkan kelalaian pengelola dana (mudharib). Tujuan
penelitian: (1). Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan
pembiayaan akad Mudharabah pada BNI Syari‟ah di Kota Bengkulu. (2). Untuk
mengetahui dan menjelaskan apakah pelaksanaan pembiayaan akad Mudharabah
pada BNI Syari‟ah telah sesuai dengan prinsip syari‟ah hukum Islam. Metode
penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris, penelitian
hukum empiris ini menggunakan metode pendekatan non doktrinal, dan data
penelitian yakni data primer dan data sekunder. Hasil penelitian adalah (1). Bahwa
proses pelaksanaan pembiayaan akad Mudharabah pada BNI Syari‟ah di Kota
Bengkulu, dilakukan dengan 8 tahapan yaitu: tahap permohonan, tahap Survey,
tahap investigasi AO, tahap analisa, tahap persetujuan, tahap pencairan, tahap
monitoring, tahap pembiayaan angsuran atau pelunasan. (2). Bahwa pelaksanaan
pembiayaan Mudharabah pada BNI Syari‟ah belum sepenuhnya sesuai dengan
prinsip syari‟ah hukum Islam, karena pada pembiayaan Mudharabah pada BNI
Syari‟ah masih ada terkandung unsur riba dan juga masih ada nasabah BNI
Syari‟ah yang kurang memahami prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadist dalam akad
pembiayaan mudarabah. Sehingga nasabah Bank tersebut masih beranggapan
bahwa BNI Syair‟ah hampir sama dengan Bank Konvensional.
Kata kunci: Pembiayaan akad Mudharabah, BNI Syari’ah di Kota Bengkulu.