ANALISIS FENOMENA STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 12 – 48 BULAN DI KELURAHAN TALANG RIMBO LAMA KECAMATAN CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Hal ini menjadi penting karena memiliki dampak terhadap kualitas sumber daya
manusia yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
profil keluarga balita, menganalisis faktor riwayat inisiasi menyusui dini (IMD),
riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat MPASI, riwayat penyakit infeksi, umur,
umur menikah, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan,
sanitasi lingkungan, praktek kesehatan dan untuk mengetahui penanggulangan
anak stunting di Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah
Kabupaten Rejang Lebong. Metode yang digunakan pada penelitian adalah
kualitatif dan kuantitatif (Mixed Method Research). Populasi sebanyak 19 orang
balita stunting. Sampel pendekatan kuantitatif sebanyak 19 orang balita stunting
dan 19 orang balita tidak stunting. Informan pendekatan kualitatif yaitu 15 orang
yang terdiri atas informan kunci, utama dan pendukung. Data kuantitatif dianalisis
secara univariat, bivariat dan multivariat, sedangkan data kualitatif melalui
reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
faktor pendapatan (0,040) dan sanitasi lingkungan (0,021) berpengaruh terhadap
stunting. Hasil wawancara ditemukan faktor pola makan ibu selama masa
kehamilan, kepercayaan, kebersihan balita mempengaruhi kejadian stunting.
Selanjutnya, terdapat program dalam penanggulangan balita stunting di Kelurahan
Talang Rimbo Lama yaitu posyandu anak balita dan posyandu perkantoran.
Kata Kunci : Stunting, Determinan, Penanggulangan