ANALISIS KINERJA PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu merupakan program perangkat daerah
(OPD) yang berada di wilayah kerja Pemerintah Provinsi Bengkulu. Fenomena yang
sedang menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu salah satunya
adalah permasalahan stunting. Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan
gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan
otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Sementara, dalam jangka
panjang, dampak stunting adalah membuat kesulitan belajar, penyakit jantung dan
pembuluh darah. Permasalahan stunting ini telah ditangani dengan baik oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana kinerja
program Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi dilihat dari aspek intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitif. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode survei. Dalam penelitian ini, penulis
mengumpulkan data informasi dan informasi pokok dengan menggunakan kuesioner
yang disebarkan, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden tim stunting
dan Masyarakat target program stunting yang berjumlah 110 orang. Metode analisis
data digunakan analisis deskriptif dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil penelitian diketahui bahwa
kinerja aspek intervensi gizi spesifik, diketahui bahwa intervensi gizi spesifik sudah
berjalan dengan baik. Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung
mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan
seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu,status gizi balita,
pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil dan anak remaja putri, pemberian asi
ekslusif,pemberian makanan tambahan bagi anak stunting dan gizi kurang atau buruk
serta ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan (2) Dari hasil penelitian diketahui
bahwa kinerja aspek intervensi gizi sensitif, diketahui bahwa intervensi gizi sensitif
sudah berjalan dengan baik. Intervensi gizi sensitif adalah kegiatan yang cukup cost
effective untuk mengatasi masalah gizi khususnya masalah gizi stunting (anak pendek
jika dibandingkan dengan standar normal). Intervensi sensitif adalah intervensi yang
secara tidak langsung mempengaruhi kejadian stunting misal perbaikan pola
asuh,Pelayanan gizi dan kesehatan, pemberian bantuan social, persedian sarana air
bersih dan jamban yang sehat.
vii
viii
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat dilakukan adalah (1)
Pentingnya peran aktif pemerintah dan tenaga kesehatan dalam penurunan
stunting pada balita; (2) Program sosialisasi yang dilakukan terkait stunting harus
diperbaiki agar semua kalangan masyarakat mengetahui stunting baik proses
pencegahannya maupun penanggulangannya; (3) Diharapkan masyarakat untuk
menerapkan pola makan gizi seimbang dan mendapatkan pelayanan dan pendidikan
yang layak untuk meningkatkan kesejahteraanya; (4) Kerjasama antar dinas/instansi
dan lintas sektor perlu ditingkatkan agar program penurunan stunting dapat berjalan
dengan baik; (5) Perlu adanya Pelatihan-pelatihan pada seluruh petugas stunting yang
ada di kabupaten/kota agar di beri pemahaman cara penangana stunting yang baik dan
benar; (6) Pelatihan-pelatihan kepada kader harus lebih diberi pemahaman yang benar
dan dilatih dengan yang ahli atau dari pusat sehingga kader lebih mengetahui dan
paham soal penurunan stunting dan (7) Diharapkan masyarakat menyadari akan
pentingnya menjaga sanitasi lingkungan sehat terutama memperoleh air minum yang
layak dan stop buang air besar sembaranagan.
Kata Kunci: Gizi Spesifik, Gizi Sensitif, Stunting dan Program