UPAYA PEMERINTAH DESA BERSAMA AKAR GLOBAL INISIATIF DALAM MENGANTISIPASI KASUS STUNTING DI DESA BANDUNG JAYA KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU

Penelitian ini membahas tentang upaya pemerintah Desa Bandung Jaya,
Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu bersama Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Akar Global Inisiatif dalam mengantisipasi kasus Stunting. Fokus utama
penelitian ini adalah menganalisis strategi dan program yang telah dilaksanakan
dalam upaya pencegahan Stunting, serta kolaborasi antara Pemerintah Desa dan
Akar Global Inisiatif dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak di desa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data
primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan berbagai pemangku
kepentingan, yaitu pemerintah desa, kader posyandu, ibu yang memiliki anak balita,
ibu yang anaknya beresiko Stunting, dan dari Akar Global Inisiatif. Wawancara ini
bersifat semi-terstruktur, sehingga memberikan ruang bagi pengembangan
pertanyaan untuk menggali informasi yang lebih mendalam. Selain itu, observasi
lapangan juga dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan posyandu,
pemantauan gizi balita, serta program pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi oleh
Akar Global Inisiatif.
Proses analisis data mengikuti metode interaktif dari Miles dan Huberman,
yang mencakup tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Setiap informasi yang didapatkan dianalisis menggunakan
pendekatan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons, khususnya melalui
konsep AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency). Pendekatan
AGIL digunakan untuk memahami bagaimana pemerintah desa dan Akar Global
Inisiatif beradaptasi terhadap tantangan stunting, mencapai tujuan bersama,
mengintegrasikan sumber daya, serta memastikan keberlanjutan program.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Desa dan Akar Global
Inisiatif telah bekerja sama dengan efektif dalam mencegah Stunting di Desa
Bandung Jaya. Pemerintah desa, melalui posyandu, secara aktif melakukan
pemantauan kesehatan balita dan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.
Akar Global Inisiatif memberikan kontribusi penting melalui program
pemberdayaan ekonomi dan pelatihan gizi yang berfokus pada kelompok
perempuan. Kolaborasi ini telah berhasil menurunkan risiko stunting di desa
tersebut, dengan hasil menunjukkan bahwa tidak ada kasus Stunting yang terdeteksi
di Desa Bandung Jaya saat ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan kolaboratif antara
Pemerintah Desa dan Akar Global Inisiatif dapat menjadi model yang efektif dalam
upaya pencegahan stunting di pedesaan. Kolaborasi lintas sektor ini
memperlihatkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan status gizi dan
kesehatan anak-anak. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak,
diharapkan program ini dapat terus berjalan dan menjadi contoh bagi desa lain yang
menghadapi masalah serupa.
 Kata kunci: Pemerintah Desa, Akar Global Inisiatif, Mengantisipasi
Stunting