Iranti, Jesika and Devi, Silsia and Laili, Susanti (2024) VARIASI PERBANDINGAN ASAM STEARAT DENGAN BEESWAX TERHADAP KARAKTERISTIK LILIN AROMATERAPI MINYAK SERAI WANGI. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI_E1G020028_JESIKA IRANTI - Jesika Iranti.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan memiliki segudang
manfaat. Minyak sereh wangi dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi karena memiliki sifat
yang menenangkan. Lilin aromaterapi juga dapat digunakan sebagai relaksasi dan mengobati
sakit kepala. Salah satu penggunaan minyak serai wangi untuk relaksasi adalah dengan
membuatnya menjadi aromaterapi. Aromaterapi berasal dari dua kata yaitu aroma dan terapi.
Aroma berarti aroma atau bau, sedangkan terapi berarti pengobatan. Secara istilah
aromaterapi dapat diartikan sebagai metode pemulihan dengan menggunakan aroma tertentu
yang berasal dari tumbuhan untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan psikologis. Lilin
aromaterapi dapat dibuat dengan penambahan bahan salah satunya menggunakan minyak
essensial. Asam stearat dan beeswax merupakan bahan baku yang umum digunakan dalam
pembuatan lilin aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi
perbandingan asam stearat dengan beeswax terhadap karakteristik lilin aromaterapi minyak
serai wangi, serta menentukan formulasi terbaik lilin aromaterapi minyak sereh wangi.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 1 faktor, yaitu perbandingan asam stearat dengan beeswax yang
terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu, P1 = 75% : 25%, P2 = 65% : 35%, P3 = 50% : 50%, P4
= 35% : 65%, P5 = 25% : 75%. Masing-masing perlakuan dilakukan dengan pengulangan
sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan, variasi
perbandingan asam stearat dengan beeswax berpengaruh nyata terhadap karakteristik lilin
aromaterapi minyak serai wangi. Penelitian menunjukkan bahwa perbandingan asam stearat
dengan beeswax berpengaruh terhadap warna, titik leleh, waktu bakar, aroma sebelum
dibakar, aroma setelah dibakar dan warna lilin. Berdasarkan hasil uji kuantitatif pada warna,
titik leleh dan waktu bakar dapat disimpulkan bahwa titik leleh yang didapat pada semua
perlakuan belum memenuhi standar SNI akan tetapi titik leleh yang paling rendah itu didapat
pada perlakuan 5 yaitu pada perbandingan asam stearat 25% dan beeswax 75%, waktu bakar
yang paling lama didapat pada perlakuan pertama dan berdasarkan hasil uji kualitatif pada
sensori lilin aromaterapi tingkat perlakuan 5 yaitu pada perbandingan asam stearat 25% dan
beeswax 75% menjadi lilin aromaterapi yang lebih disukai panelis. Apabila dilakukan
perbandingan antara hasil uji kuantitatif dan uji sensori, maka dapat disimpulkan bahwa
perlakuan 5 yaitu perbandingan asam stearat 25% dan beeswax 75% merupakan perlakuan
terbaik dalam pembuatan lilin aromaterapi minyak serai wangi.
(Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 15 Oct 2025 02:44 |
Last Modified: | 15 Oct 2025 02:44 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/29500 |