MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN MODEL HOUSE OF RISK (STUDI KASUS HOTEL BENCOOLEN KOTA BENGKULU)

Risiko pada proyek gedung bertingkat tidak hanya berasal dari lingkungan
internal saja, melainkan juga lingkungan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penyebab risiko dan penanganan risiko pada proyek gedung
bertingkat (studi kasus Hotel Bencoolen Kota Bengkulu). Metode penelitian
untuk pengumpulan data menggunakan Delphi Technique dan untuk analisis
data menggunakan House of Risk. Delphi Technique yaitu menyebarkan
kuesioner kepada 22 responden yang bekerja pada proyek Hotel Bencoolen.
Model House of Risk terdiri dari 2 tahap yaitu House of Risk 1 dan House of
Risk 2. Model House of Risk 1 yang digunakan untuk menentukan penyebab
risiko (Risk Agent) yang harus diberi prioritas terlebih dahulu, terdapat 11
penyebab risiko dan 18 dampak risiko yang akan dianalisis, dan didapatkan
peringkat teratas penyebab risiko berdasarkan nilai ARP. Tahap selanjutnya,
5 peringkat teratas penyebab risiko dianalisis menggunakan House of Risk 2
untuk menentukan aksi penanganan yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Terdapat 14 penanganan risiko yang dianalisis dan didapatkan penanganan yang
paling mudah berdasarkan nilai ETD. Kesimpulan yang didapat dari 11
penyebab risiko, peringkat teratas dengan nilai ARP 304,9 adalah komunikasi
yang tidak lancar/kurang efektif. Peringkat teratas dari 18 dampak risiko dengan
nilai Severity 3,25 adalah hal teknis yang mengalami perubahan dari owner
seperti gambar arsitek, dan peringkat teratas dengan nilai ETD 1298,5 dari 14
penanganan risiko adalah melakukan meeting harian dengan pegawai serta
subkon.
Kata kunci: house of risk, manajemen risiko, risk agent