PEMANFAATAN TANDAN KOSONG DAN PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PEREKAT LIMBAH CAIR CPO (CRUDE PALM OIL)

Negara Indonesia pada tahun belakangan dihadapkan dengan permasalahan energi.
Penggunaan bahan bakar minyak di masyarakat dan industri yang semakin meningkat
menyebabkan ketersediaan bahan bakar minyak semakin langka. Meningkatnya impor
minyak bumi dan kenaikan harga minyak di pasar dunia tentunya akan diikuti dengan
kenaikan harga bahan bakar minyak, sehingga berdampak pada kenaikan harga kebutuhan
pokok masyarakat. Energi biomassa dapat dijadikan sebagai suatu sumber energi alternatif
yang bisa menggantikan bahan bakar minyak karena sifatnya yang mampu untuk diperbarui
dan kandungan umumnya tidak terkandung unsur sulfur sehingga tidak menyebabkan
pencemaran udara. Briket merupakan salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk
mengubah energi biomassa menjadi bentuk yang lain dengan cara pengarangan dan dicetak
melalui tekanan tertentu sehingga mempunyai bentuk yang lebih teratur. Briket memiliki
keunggulan dalam penggunaannya dibandingkan dengan kayu sebagai bahan bakar yaitu
intensitas panas cukup tinggi, aman, lebih bersih, dan ruang yang dibutuhkan untuk
penyimpanan tidak terlalu luas. Perekat dibutuhkan dalam pembuatan briket, hal ini
dikarenakan sifat alami bubuk arang yang cenderung untuk saling terpisah, sehingga dengan
menggunakan bahan perekat partikel-partikel arang bisa tersatu dan dibentuk sesuai dengan
kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan komposisi
bahan arang campuran tandan kosong, dan arang pelepah kelapa sawit menggunakan perekat
limbah cair CPO terhadap karakteristik fisika, kimia dan mengidentifikasi kualitas briket
yang dihasilkan.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak
Lengkap (RAL) satu faktor yaitu komposisi arang tandan kosong dan pelepah kelapa sawit
dengan perekat limbah cair CPO. Campuran arang tandan kosong dan pelepah sawit yang
digunakan 70% : 30%. Komposisi campuran arang dan limbah cair CPO terdiri dari 5 taraf
perlakuan yaitu (K1) 80% : 20%, (K2) 75% : 25%, (K3) 70% : 30%, (K4) 65% : 35%, (K5)
60% : 40% dengan tiga kali ulangan sehingga total 15 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan presentase perekat limbah cair CPO berpengaruh nyata
terhadap karakteristik fisika dan kimia briket pada nilai kadar air, kerapatan, nilai kalor,
kekuatan tekan, laju pembakaran dan kadar abu. Penambahan presentase perekat limbah cair
CPO pada komposisi briket dapat meningkatkan nilai kadar air, kerapatan dan kekuatan
tekan semakin banyak perekat limbah cair CPO maka nilai yang dihasilkan akan semakin
tinggi, tetapi pada parameter laju pembakran dan kadar abu berbanding terbalik semakin
banyak penambahan presentase perekat limbah cair CPO maka nilai yang dihasilkan akan
semakin rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kualitas briket yang
dihasilkan telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000 pada parameter kadar air, kerapatan,
nilai kalor dan laju pembakaran.
(Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu)