PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH UNTUK ANALISIS DEFORESTASI KAWASAN HUTAN PROVINSI BENGKULU BERBASIS WEBGIS (STUDI KASUS : KECAMATAN TABA PENANJUNG -BENGKULU)

Banyak sekali hutan yang dibabat untuk dilakukan perluasan wilayah pemukiman
dan perkebunan atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan
(deforestasi). Maka pada peneltian ini bertujuan untuk pembuatan peta kondisi
kawasan hutan serta mengetahui daerah yang terkena deforestasi dan mengetahui
laju perubahan luas hutan pada kawasan hutan Kecamatan Taba Penanjung.
Sebelum proses pengolahan data terlebih dahulu data pada Citra Landsat 8
dilakukan Koreksi Geometri untuk memposisikan data citra sehingga cocok dengan
koordinat yang sesungguhnya, serta melakukan Koreksi Radiometrik digunakan
untuk memperbaiki apabila terjadi kesalahan atau distorsi yang diakibatkan oleh
tidak sempurnanya operasi dan sensor. Metode Normalized Difference Vegetation
Index (NDVI) merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan tingkat
kehijauan vegetasi pada citra satelit, metode NDVI menggunakan band 4 (Red)
digunakan untuk membedakan lereng dan vegetasi dan band 5 (NIR) untuk
menekankan kandungan biomassa yang diproses software ArcMap. Hasil Penelitian
ini menghasilkan peta kondisi kawasan hutan dan menunjukkan bahwa kawasan
lahan yang terkena deforestasi seluas 13,750 Ha dari total luas 23, 747 Ha serta laju
perubahan luas hutan mengalami naik turun setiap tahunnya pada tahun 2013 ke
2014 mengalami mengalami penaikan sebesar 114 Ha, pada tahun 2014 ke 2015
mengalami penurunan seluas 486 Ha, tahun 2015 ke 2016 kembali mengalami
penurunan seluas 150 Ha, tahun 2016 ke 2017 naik sebesar 218 Ha dan pada tahun
2017 ke 2018 mengalami kenaikan kembali sebesar 2,024 Ha.
Kata kunci: Deforestasi, Taba penanjung, NDVI, Landsat 8, ArcMap