KEBIJAKAN CASH HOLDING PADA SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ini bertujuan untuk menguji pengaruh siklus hidup terhadap
cash holding perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2020-2021. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen,
dependen, dan variabel kontrol dengan variabel independen berupa siklus hidup
perusahaan yang terdiri dari tahap introduction, growth, maturity, shake-out, dan
decline; variabel dependen berupa cash holding; serta variabel kontrol berupa
ukuran perusahaan (size), profitabilitas, leverage, dividen, dan net working capital
(NWC).
Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi
yaitu dengan cara melakukan penghimpunan atas data-data sekunder berupa
laporan keuangan perusahan non keuangan tahun 2020-2021, yang diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website www.idx.co.id. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2020-2021 yang berjumlah 727 perusahaan.
Teknik penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling dimana
dalam teknik ini, sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu. Populasi yang
tidak memenuhi kriteria pengambilan sampel akan dikeluarkan dari sampel
penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 497 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pola arus kas dalam mengelompokkan siklus hidup
perusahaan, sehingga diperoleh observasi sebanyak 967 observasi dengan
mengeluarkan 27 observasi karena tidak memenuhi kriteria pengelompokkan
siklus hidup berdasarkan pola arus kas. Dalam penelitian ini, data diolah dengan
menggunakan program Software Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 22. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis statistik deskriptif, uji
asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh siklus hidup
terhadap cash holding perusahaan non keuangan periode tahun 2020-2021. Dalam
penelitian ini diketahui bahwa terdapat dua tahap siklus hidup yang berpengaruh
terhadap cash holding perusahaan, yakni tahap siklus hidup introduction dan
tahap siklus hidup shake-out. Tahap siklus hidup introduction akan menyebabkan
kas yang ada dan tersedia di perusahaan menjadi lebih rendah dibandingkan tahap
ix
siklus hidup lainnya. Sedangkan pada tahap siklus hidup shake-out akan
menyebabkan kas yang ada dan tersedia di perusahaan menjadi lebih besar dari
tahap siklus hidup lainnya. Penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya
pengaruh siklus hidup perusahaan pada tahap growth dan tahap decline, namun
kedua tahap siklus hidup ini akan membuat kas yang tersedia diperusahaan
menjadi labih besar dibandingkan tahap siklus hidup introduction, akan lebih
sedikit dibandingkan tahap siklus hidup shake-out, dan akan sama besarnya
dengan tahap siklus hidup maturity. Penelitian ini juga membuktikan bahwasanya
ada pengaruh dividen dan net working capital terhadap cash holding perusahaan.
Semakin banyaknya dividen yang dibagikan maka akan menyebabkan semakin
meningkatnya cash holding perusahaan dan semakin tingginya net working
capital, maka semakin tinggi pula cash holding perusahaan tersebut.
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang mungkin dapat
menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian. Keterbatasan tersebut antara
lain yaitu ada pada periode tahun penelitian dimana periode penelitian dilakukan
pada saat terjadinya krisis akibat pandemi covid 19, sehingga menyebabkan
banyak data keuangan tidak menggambarkan kondisi normal. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata perusahaan yang menjadi sampel menunjukkan profitabilitas bernilai
negatif dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut sedang mengalami kerugian
akibat pandemi covid 19. Kondisi tidak normal akibat krisis tersebut diperkirakan
dapat ikut mempengaruhi hasil penelitian. Adapun saran yang dapat diberikan
yaitu pada penelitian selanjutnya sebaiknya perlu memisahkan dan
membandingkan periode pengamatan pada saat terjadi krisis dan pada saat
keadaan normal agar dapat dilihat apakah adanya perbedaan hasil penelitian dari
dua keadaan tersebut. Hal ini dilakukan karena adanya kemungkinan terjadinya
krisis menyebabkan teori siklus hidup tidak dapat berjalan normal sehingga teori
ini hanya terbukti berpengaruh pada dua tahap siklus hidup saja.
Kata kunci: Cash Holding, Data Panel, Siklus Hidup Perusahaan