PENGARUH SELF EFFICACY, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU

Setiap organisasi berusaha mencapai tujuannya dengan menggunakan
segenap individu atau sumberdaya manusia yang dimiliki. Karena, sumber daya
manusia adalah aset paling berharga dan paling penting yang dimiliki oleh suatu
organisasi. Selain itu, sumber daya manusia sebagai pelaksana dari pencapaian
tujuan organisasi. Dalam proses sistem pengelolaan organisasi diperlukan sistem
manajerial yang baik, seperti planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlilng (pengawasan).
Sistem manajerial tersebut ditujukan untuk mengelola semua input organisasi
(yakni man, money, material dan method) agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, semua input-input tersebut harus berjalan secara
maksimal dan optimal agar tujuan organisasi mudah tercapai. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh self-efficacy, komitmen organisasi dan motivasi
terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum sesuai moral maupun etika. Pada penelitian ini,
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja yang diteliti adalah komitmen organisasi,
self efficacy, dan motivasi yang bersumber dari pendapat Robbins dan Judge
(2015). Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menguji dan menganalisis apakah
Self efficacy berpengaruh terhadap kinerja. 2) Untuk menguji dan menganalisis
apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja. 3) Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja. 4) Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh self efficacy, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif umumnya ditujukan untuk membuat generalisasi dari hasil analisis, dan
penelitiannya dapat di replikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah ASN di
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu berjumlah 309 orang, diambil dengan teknik
sensus. Dari hasil penyebaran kuesioner hanya diperoleh responden sebanyak 265
orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda.
Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Self efficacy berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu. Hasil ini berarti bahwa jika Self efficacy semakin tinggi, maka kinerja
akan semakin tinggi. 2) Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Hasil ini
viii
ix
berarti bahwa jika komitmen organisasi semakin tinggi, maka kinerja akan
semakin tinggi. 3) Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Hasil ini berarti bahwa jika
motivasi semakin tinggi, maka kinerja akan semakin tinggi. 4) Self efficacy,
komitmen organisasi dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Hasil ini berarti bahwa jika
Self efficacy, komitmen organisasi dan motivasi semakin tinggi, maka kinerja
akan semakin meningkat.
Beberapa saran yang dapat di berikan diantaranya yaitu: 1) Pada self
efficacy, harus ditingkatkan pada kemantapan keyakinan (Strength) karena
dimensi ini miliki nilai terendah dibandingkan dimensi lainya harapanya ketika
dimensi ini ditingkatkan pegawai akan lebih semangat dalam mengerjakan
pekerjaanya. Saran yang dapat diberikan untuk dimensi kemantapan keyakinan
(Strength) adalah dengan memberikan tugas sesuai dengan SOP kepada karyawan
sehingga dapat bekerja dengan baik. Hal ini agar setiap karyawan memiliki self
efficacy yang tinggi pada pekerjaannya. 2)Pada komitmen organisasi harus lebih
meningkatkan pada dimensi komitmen kontinue (continuance commitment)
dimensi ini berada pada kategori terendah sehingga harus lebih ditingkatkan
dengan lebih menanamkan nilai-nilai cinta kepada organisasi bahwa organisasi
adalah tempat terbaik untuk bertahan. Saran yang dapat diberikan untuk dimensi
komitmen kontinue (continuance commitment) adalah dengan memberikan
pemahaman mengenai kebersamaan didalam organisasi bahwa untung rugi adalah
hal yang biasa dan tidak perlu terlalu perhitungan dalam organisasi yang membuat
organisasi menjadi kurang kebersamaan, karena untuk membuat komitmen
organisasi yang baik harus bekerja bersama-sama dalam segala hal di dalam
organisasi. 3) Pada motivasi harus lebih meningkatkan pada dimensi kebutuhan
sosial dimensi ini berada pada kategori terendah sehingga harus ditingkatkan lagi
dengan cara lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pegawainya terkait
dengan organisasinya. Saran yang dapat diberikan untuk dimensi kebutuhhan
sosial adalah pimpinan harus memberikan dan memenuhi kebutuhan bagi para
pegawai dan kelompok di dalam organisasi agar pegawai merasa bahwa mereka
diperhatikan dan akan menghasilkan kinerja yang baik. 4) Pada kinerja harus lebih
meningkatkan pada dimensi kemandirian dimensi ini berada pada kategori
terendah sehingga harus ditingkatkan lagi dengan cara lebih menanmkan nilai�nilai mandiri pada setiap pegawai yang masih saja bersikap tidak mandiri. Saran
yang dapat diberikan untuk dimensi kemandirian dengan selalu mengingatkan
bahwa pegawai harus memiliki taggung jawab yang tinggi terhadap organsiasi
agar organisasi memiliki kinerja yang baik untuk kedepannya.
Kata Kunci: Self-efficacv, Komitmen organisasi, Motivasi dan Kinerja