PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL DIMODERASI ASIMETRIS INFORMASI, KOMITMEN ORGANISASI, TEKANAN ANGGARAN DAN KAPASITAS INDIVIDU

Anggaran pada dasarnya merupakan pernyatan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
finansial. APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah. Rancangan tersebut memuat pos-pos
pendapatan dan belanja yang menjadi sasaran atau target yang hendak dicapai.
Penyusunan anggaran di sektor publik merupakan suatu proses yang kompleks,
hal tersebut sangat berbeda pada sektor privat. Anggaran sektor publik
merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
program-program yang dibiayai dari uang publik yang menganut prinsip 3 E
(ekonomi, efisiensi dan efektifitas).
Secara teknis, perkiraan keadaan yang akan terjadi di masa mendatang menjadi
pertimbangan penting dalam penyusunan anggaran. Kemampuan untuk melihat
dan mengendalikan keadaan internal yang terlibat pada penyusunan anggaran
akan menentukan ketepatan anggaran dengan realisasinya. Selisih antara anggaran
dengan realisasinya menjadi indikator keberhasilan penyusunan anggaran.
Sebagai konsekuensinya ASN yang terlibat akan bersikap mencari aman dengan
menetapkan anggaran pendapatan lebih rendah dengan harapan dapat dengan
mudah terrealisasi.
Dari aspek teori keagenan, munculnya selisih anggaran pendapatan dengan
estimasi pendapatan dan selisih antara anggaran belanaj dengan estimasi belanja
sering disebut senjangan anggaran (budgetry slack) . Fungsi penyusunan anggaran
berbasis partisipatif diharapkan dapat mengurangi senjangan anggaran. Selain itu
partisipasi anggaran juga dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran dan kinerja manajerial, dengan dimoderasi
asimetris informasi, komitmen organisasi, tekanan anggaran dan kapasitas
individu. Penelitian ini dilakukan di Pemerintahan Provinsi Bengkulu dengan
menggunakan data primer, jumlah sampel sebanyak 165 dan yang menjadi
vi
vii
responden adalah pejabat (ASN) yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Data
di analisis menggunakan SEM berbasis PLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, partisipasi anggaran berpengaruh terhadap
senjangan anggaran (budgetary slack). Hal ini menunjukkan bahwa jika bawahan
dilibatkan dalam penyusunan anggaran ( budget participation) maka akan dapat
menurunkan senjangan anggaran. Jika terdapat asimetris informasi yang tinggi,
maka partisipasi anggaran akan menambah senjangan anggaran dan sebaliknya
jika asimetri informasi rendah partisipasi anggaran akan menurunkan
senjangan anggaran. Variabel moderating kedua menunjukkan bahwa ketika
komitmen organisasi tinggi, maka pengaruh partisipasi anggaran akan semakin
menurunkan senjangan anggaran yang artinya bahwa komitmen organisasi akan
memperkuat pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
Demikian sebaliknya ketika komitmen organisasi rendah, maka pengaruh
partisipasi anggaran akan menambah senjangan anggaran. Sedangkan variabel
tekanan anggaran (budget emphasis) tidak memoderasi pengaruh partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran. Hal ini berarti bahwa pengaruh partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran tidak tergantung pada tekanan anggaran.
Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial akan semakin kuat ketika kapasitas individu tinggi.
Kata Kunci : Partisipasi anggaran, senjangan anggaran, kinerja manajerial,
asimetris informasi, komitmen organisasi, tekanan anggaran,
kapasitas individu