Febriawati, Henni and Lizar, Alfansi and Effed, Darta Hadi and Syaiful, Anwar (2020) MODEL MANAJEMEN PUSKESMAS SEBAGAI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA BENGKULU. Doctoral thesis, Universitas Bengkulu.
DISERTASI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Download (10MB)
Abstract
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum dan peserta jaminan kesehatan nasional. Optimalisasi
pengendalian pelayanan primer dapat mengefisienkan biaya rawat inap dan
transportasi. Tingkat rujukan yang rendah dapat menjadi cerminan sistem
pelayanan primer sektor publik yang efektif dan peran gatekeeper melalui sistem
rujukan mencegah pasien menggunakan cara alternatif lain untuk mengakses
pelayanan di rumah sakit. Kesenjangan teoritis dan kesenjangan empiris dari
fenomena yang terjadi di Kota Bengkulu, dimana masih tingginya angka rujukan
rawat jalan di Puskesmas Kota Bengkulu Puskesmas perlu berupaya
mengembangkan manajemen untuk dapat mewujudkan pemberdayaan masyarakat
agar melakukan deteksi dini, mencegah dan mengendalikan penyakit.
Berdasarkan data hasil berbagai penelitian dan kondisi manajemen
Puskesmas di Kota Bengkulu dapat dirumuskan pada penelitian ini peran
manajemen Puskesmas belum fokus meningkatkan peran gatekeeper, pengelolaan
program belum fokus mengendalikan angka kesakitan, manajemen pemberdayaan
masyarakat belum fokus pencegahan penyakit, pemahaman masyarakat sebagai
individu dalam upaya deteksi dini, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular masih kurang. Tujuan penelitian untuk menyusun model manajemen
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama jaminan kesehatan nasional
di Kota Bengkulu. Desain Penelitian yang digunakan analitik eksploratori atau penelitian non
experimental dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Desain penelitian analitik pendekatan observasional cross sectional
untuk metode kuantitatif dengan uji hipotesis untuk mengetahui peran manajemen
Puskesmas terhadap pencapaian indikator komitmen kinerja dan mengetahui
hubungan mutu pelayanan kuratif. Unit analisis penelitian meliputi 20 Puskesmas
yang ada di Kota Bengkulu. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah: 1)
Petugas Puskesmas se kota Bengkulu terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala
UKM, Kepala UKP dan Pelaksana Program sebanyak 80 orang; 2) Peserta
Prolanis sebanyak 211 orang; 3) Peserta Posyandu berjumlah 414 orang dan
Posbindu 136 orang; 4) Peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) yang berobat di
Puskesmas Kota Bengkulu sebanyak 351 orang. Sampel penelitian adalah
Pengelola Puskesmas dari total Populasi. Penarikan sampel menggunakan metode
Accidental Sampling, dimana sampel dari masyarakat yang diambil berdasarkan
pada saat peneliti melakukan penelitian ke Puskesmas.
vii
viii
Analisis Data mengunakan model interactive : komponen analisis data
yaitu: 1) reduksi data yang berkenaan dengan proses seleksi, fokus,
penyederhanaan, abstraksi; 2) penyajian data, yaitu penataan data sedemikian
rupa sehingga dimungkinkan untuk ditarik kesimpulan; 3) penarikan kesimpulan/
verifikasi. Metode Kuantitatif: 1) Pengaruh manajemen (perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian penilaian) terhadap
pencapaian indikator kinerja menggunakan analisis uji chi-square; 2) Pengaruh
manajemen (perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian
penilaian) terhadap pencapaian indikator program kesehatan menggunakan
analisis uji chi-square; 3) Pengaruh keikutsertaan prolanis terhadap rujukan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) di Puskesmas menggunakan analisis
uji T dependen; 4). Pengaruh kunjungan posyandu dengan kunjungan berobat ke
Puskesmas menggunakan analisis chi-square; 5) Pengaruh kunjungan posbindu
dengan kunjungan berobat ke Puskesmas menggunakan analisis chi-square; 6)
Pengaruh variabel mutu pelayanan (kompetensi pemberi pelayanan, sistem
pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien menggunakan uji anova; 7)
Pengaruh variabel kepuasan dengan minat kembali/tetap memanfaatkan
Puskesmas menggunakan analisis uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan secara optimal fungsi
manajemen perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan pengendalian
penilaian merupakan upaya kesehatan masyarakat untuk dapat mencegah dan
mengendalikan kunjungan sakit ke Puskesmas dan rujukan ke rumah sakit;
penerapan fungsi Manajemen (perencanaan, penggerakan pelaksanaan,
pengawasan pengendalian penilaian) berhubungan dengan pencapaian indikator
kinerja Puskesmas di Kota Bengkulu; 2) Penerapan fungsi Manajemen
(perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian penilaian)
berhubungan dengan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga
Berencana, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Puskesmas Kota Bengkulu; 3) Keikutsertaan secara
aktif kegiatan Pronalis dapat mengendalikan diabetes militus (DM) dan Hipertensi
sehingga berhubungan dengan rujukan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
(FKTL) di Puskesmas Kota Bengkulu ; 4) Kunjungan Posyandu dapat mencegah
penyakit tertentu, sehingga berdampak dan berhubungan dengan kunjungan
pengobatan ke Puskesmas di Kota Bengkulu; 5) Masyarakat yang aktif
berkunjung Posbindu PTM dapat mencegah mengendalikan PTM, sehinga dapat
mengendalikan kunjungan berobat ke Puskesmas; 6) Mutu pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan sesuai standar oprasional berhubungan terhadap kepuasan
pasien di Puskesmas di Kota Bengkulu; 7) Kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan secara standar berhubungan dengan minat memanfaatkan kembali
ke Puskesmas di Kota Bengkulu; 8) Upaya promotif dan preventif yang dilakukan
oleh Puskesmas antara lain kegiatan Posyandu, Posbindu PTM, Prolanis dapat
mencegah terjadi penyakit dan dapat mengendalikan rujukan pada sistem
pelayanan kesehatan di Puskesmas sehingga didapatkan model manajemen
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama jaminan kesehatan
nasional di Kota Bengkulu. Hasil wawancara dengan kepala Puskesmas, semua
informan mengatakan perencanaan disusun berdasarkan analisis situasi, target
nasional, dan kebijakan lokal, disusun terintegrasi dengan program Indonesia
Sehat pendekatan keluarga (PIS-PK), dan indikator komitmen kinerja. Hal ini
ix
sejalan dengan penelitian Yehualashet, et. al., 2016 perencanaan secara
terintegrasi terhadap indikator Puskesmas yang sudah ada dan baru, meningkatkan
capaian kinerja. Puskesmas melakukan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
secara terintegrasi mulai dari mini lokakarya internal program yang dilakukan
Puskesmas setiap bulan dan lintas sektor yang dilakukan setiap tiga bulan untuk
membahas pencapaian program, penyebab masalah dan solusi. Hal ini sejalan
dengan penelitian Lapao, Alexandre, Popolin, et al., 2017 pengembangan
organisasi kesehatan berbanding lurus dengan proses kepemimpinan, manajemen
yang profesional, insentif dan sumber daya yang memadai secara progresif
capaian pelayanan. Pengawasan pengendalian penilaian dilakukan secara umum
terhadap semua indikator, belum tercapai target pada waktu yang ditetapkan
Puskesmas melakukan upaya khusus, dilakukan perencanaan ulang, dibahas pada
pelaksanaan mini lokakarya bulanan. Hal ini sejalan dengan ACI, 2013
pemantauan dan evaluasi ketika dilakukan dengan benar, tepat waktu dan tempat
adalah dua aspek yang memastikan keberhasilan kinerja dalam pemantauan desain
dan sistem kinerja
Kegiatan Posyandu, Posbindu PTM, Prolanis dapat mengendalikan rujukan.
Berdasarkan hasil analisis data terhadap upaya promotif dan preventif melalui
kegiatan Posyandu, Posbindu PTM, dan Prolanis, peserta yang aktif mengikuti
kegiatan dapat mengendalikan rujukan pengobatan ke Puskesmas dan Rumah
sakit. Menurut Jones (2006) dalam Australia Government (2009) manajemen
pendekatan penyakit kronik memperkirakan bahwa dari kelompok, individu yang
rentan sekitar 3-5% dari pasien dengan kondisi kronik memerlukan manajemen
kasus, 15-27% memerlukan manajemen keperawatan, dan 70-80% dapat dikelola
dengan didukung perawatan individu. Hasil studi penelitian Lim, Chan, Alsagoff
& Duc (2014) menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup berbasis masyarakat
yang disampaikan oleh petugas kesehatan lapangan terlatih mungkin merupakan
solusi potensial untuk memerangi hipertensi dan diabetes militus di masyarakat
usia paruh baya dan orang tua di lingkungan perkotaan yang kurang sumber daya
Hasil penelitian Ofili & Ncama, 2014 mengatakan strategi dalam faktor perilaku
dan lingkungan yang terkait dengan pencegahan dan pengendalian tekanan darah
tinggi untuk mencapai tiga sub tujuan (pencegahan, deteksi dini dan pengendalian
hipertensi).
Model manajemen Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama
jaminan kesehatan nasional di Kota Bengkulu dapat mengefektifkan dan
mengefisiensikan sumber daya untuk mencapai semua indikator. Model
manajemen dengan fokus pada indikator yang berdampak kepada peran
Puskesmas sebagai gatekeeper, dapat berdampak kepada semua indikator yang
harus dicapai Puskesmas.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan implikasi penelitian ini
sebagai berikut:
1. Sampel penelitian adalah seluruh Puskesmas Kota Bengkulu. Untuk
memperoleh hasil temuan yang lebih baik, peneliti lainnya dapat menggunakan
sampel seluruh Puskesmas yang berada di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari
seluruh Kabupaten Provinsi Bengkulu. Manajemen Puskesmas dapat
dikembangkan lebih optimal untuk setiap program, sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui model manajemen program dalam
kontek manajemen Puskesmas. Perlunya penelitian lebih lanjut bagaimana
x
peran dari pemangku kebijakan dalam peningkatan kinerja Puskesmas,
pencapaian program pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada Puskesmas Kota Bengkulu, sehingga hasil
temuan tidak dapat digeneralisasikan dengan Puskesmas di kabupaten dan
provinsi lainnya di Indonesia, terutama untuk Puskesmas yang tingkatan atau
akreditasi Puskesmas yang lebih tinggi.
3. Penelitian ini melihat manajemen Puskesmas berpengaruh terhadap pencapaian
indikator kinerja Puskesmas di Kota Bengkulu, diharapkan untuk penelitian
selanjutnya melakukan penelitian lanjutan mengenai : peran fungsi manajemen
puskesmas terhadap kinerja dalam benefit keuangan dari peningkatan
kunjungan sehat, fungsi manajemen Puskesmas terhadap kinerja keuangan
dengan status Badan Layanan Umum Daerah (Puskesmas akan dikembangkan
menjadi BLUD), analisis manajemen biaya promotif, preventif terhadap benefit
biaya dari peningkatan kunjungan sehat.
Kata Kunci: Indikator Kinerja, Manajemen Puskesmas, Peran Gatekeeper.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Postgraduate Program > Management Doctoral Program |
| Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
| Date Deposited: | 17 Oct 2025 04:18 |
| Last Modified: | 17 Oct 2025 04:18 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/29720 |

