ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT SERUNI KOTA BENGKULU)

Simpang merupakan tempat yang rawan terhadap kecelakaan karena terjadinya
konflik antara pergerakan kendaraan dengan pergerakan kendaraan lainnya.
Penelitian ini bertujuan menghitung besarnya arus lalu-lintas yang melintasi
Simpang Seruni, menganalisis tingkat kinerja simpang tak bersinyal pada kondisi
eksisting, melakukan optimasi simpang agar memberikan kinerja yang efektif.
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini dengan cara merekam keadaan
simpang dan menghitung jumlah kendaraan yang melintasi simpang melalui
video hasil rekaman. Hasil survai dibagi berdasarkan jenis kendaraan yaitu
kendaraan ringan, kendaraan berat dan sepeda motor. Penelitian ini meliputi
survai arus lalu-lintas, geometri, dan kondisi lingkungan. Data yang dihasilkan
pada keadaan eksisting berupa kapasitas 3112,10 smp/jam, derajat kejenuhan
0,76 sudah berada dibawah nilai derajat kejenuhan yang disyaratkan oleh MKJI
yaitu DS ≤ 0,85, tundaan 12,50 det/smp sudah berada dibawah nilai tundaan
yang disyaratkan oleh MKJI yaitu D ≤ 15 det/smp, peluang antrian 23,39% –
46,79% dan tingkat pelayanan jalan berada pada level D. Alternatif I yaitu
pemasangan rambu larangan berhenti menghasilkan kapasitas 3179,03 smp/jam,
derajat kejenuhan 0,75, tundaan 12,34 det/smp, peluang antrian 22,81% – 45,72
dan tingkat pelayanan jalan berada pada level D. Alternatif II yaitu kombinasi
pemasangan rambu larangan berhenti dan pelebaran jalan minor menghasilkan
kapasitas 3272,53 smp/jam, derajat kejenuhan 0,73, tundaan 12,02 det/smp,
peluang antrian 21,68% – 43,64% dan tingkat pelayanan jalan berada pada level
C. Alternatif terbaik untuk simpang seruni adalah alternatif II yaitu kombinasi
pelebaran 1 m sisi kanan dan kiri jalan minor dan pemasangan rambu larangan
berhenti.
Kata kunci : kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian