ANALISIS SUSUT DAYA INTERKONEKSI PLTM HUTARAJA KAPASITAS 2X 2,5 MW TERHADAP SISTEM DISTRIBUSI SIBORONG-B0R0NG SUMATERA UTARA

PLTM Hutaraja kondisi eksisting saat ini terkoneksi pada sistem distribusi
Siborong-borong penyulang SB-02. Pada saat Luar Beban Puncak (LWBP) terjadi
rugi-rugi saluran yang cuku besar, maka diperlukan solusi untuk mengurangi rugi�rugi saluran tersebut, dimana sesuai Power Purchase Agreement (PPA) (pasal 7
ayat (1) butir (b) seharusnya PLTM Hutaraja tersambung pada GI Dolok Sanggul. Penelitian mengenai analisa susut daya interkoneksi PLTM Hutaraja terhadap
sistem distribusi Siborong-borong. Penelitian dilakukan akibat adanya rugi-rugi
daya saluran dan PLTM Hutaraja tidak mengikuti Power Purchase Agreement
(PPA). Altenatif rencana interkoneksi dilakukan dengan membandingkan opsi
interkoneksi yang dibuat, opsi interkoneksi yang dibuat adalah opsi saat PLTM
tidak beroperasi, opsi eksisting PLTM beroperasi, opsi sesuai PPA dan opsi dua
titik interkoneksi. Analisa dilakukan dengan simulasi etap power station dengan
metode Newton Rhapson. Opsi interkoneksi yang paling optimal terdapat pada
opsi dua titik interkoneksi (pada sistem distribusi siborong-borong dan GI Dolok
Sanggul). Aliran daya paling baik yaitu kondisi perencanaan dua titik interkoneksi
PLTM (sesuai PPA dan sistem distribusi Siborong-borong) saat WBP susut sistem
sebesar 0,411 MW sedangkan LWBP susut sistem 0,196 MW, rata-rata tegangan
sistem 20 kV sebesar 18,837 kV WBP dan 19,506 kV LWBP.
Kata Kunci : Etap, Interkoneksi, Newton Rhapson, Susut Daya, Teganga