Ikang, Fauzi Sinaga and Noeke, Sri Wardhani and Susi, Ramadhani (2016) Faulty Learning Menjadi Penyebab Anak Delinkuen Ditinjau Dari Psikologi Kriminal (Studi Kasus Di Kota Bengkulu)”. Other thesis, Universitas Bengkulu.
SKRIPSI IKANG FAUZI SINAGA.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Dalam tumbuh kembang anak, keluarga berperan penting untuk
membentuk karakter dan perilaku anak. Usia anak adalah usia untuk belajar,
meniru, dan menjadikan orang terdekat maupun lingkungannya sebagai teladan
dalam berbuat, namun seringkali keluarga dan lingkungan masyarakat justru
memberikan contoh perilaku yang tidak baik kepada anak. Di dalam teori
Behavioristik atau pemahaman perilaku terdapat model gangguan psikologis yang
salah satunya adalah model belajar. Model belajar menjelaskan bahwa penyebab
perilaku abnormal adalah faulty learning. Faulty Learning atau proses belajar
yang salah adalah gangguan perilaku yang berasal dari pengalaman salah belajar,
baik kegagalan dalam mempelajari contoh perilaku yang tidak baik maupun
mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik. Kegagalan mempelajari
contoh perilaku ini potensial membentuk karakter dan kepribadian anak menjadi
delinkuen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh penyebab
anak delinkuen di Kota Bengkulu, perbuatan melawan hukum apa saja yang dapat
dilakukan anak delinkuen di Kota Bengkulu, serta proses penanggulangannya.
Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan penelitian yang bersifat
deskriptif, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang
diperoleh melalui wawancara langsung maupun melalui studi dokumen. Data
yang diperoleh akan diolah dengan teknik editing kemudian di analisis dengan
metode induktif-deduktif mupun sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa keluarga dan lingkungan masyarakat memberikan pengaruh
terhadap perkembangan anak melalui contoh perilaku yang tidak baik sehingga
anak mengalami faulty learning atau proses belajar yang salah. Perbuatan
delinkuen yang dilakukan anak pun beragam mulai terjun kedunia prostitusi,
mempelajari bagaimana cara mendapatkan uang dengan mencuri sepeda motor,
memaksa pasangan untuk melakukan oral seks akibat keseringan menonton film
porno, mengkonsumsi ganja karena stres dan diabaikan dalam keluarga hingga
melakukan perkelahian karena dendam dan masalah kepribadian yang tidak
mampu diatasi orangtuanya. Kesimpulannya bahwa faulty learning ternyata dapat
menyebabkan anak delinkuen, perbuatan melawan hukum yang dilakukan anak
pun beragam mulai dari pelacuran, pencurian, pelecehan seksual, penyalahgunaan
narkotika dan perkelahian yang mengakibatkan kematian, penanggulangan anak
delinkuen hendaknya dilakukan dengan menggunakan metode preventif atau
metode pencegahan, metode penghukuman, dan metode kuratif ataupun
pemulihan yang dilaksanakan dengan mengedepankan perhatian dan kasih sayang
keluarga kepada anak agar anak mampu hidup susila, taat norma,
bertanggungjawab dan menghargai orang lain dimulai dari dirinya sendiri.
Kata Kunci: Faulty learning, Anak delinkuen.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
| Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
| Date Deposited: | 20 Oct 2025 08:03 |
| Last Modified: | 20 Oct 2025 08:03 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/29877 |

