PENANGANAN TERHADAP APARAT KEPOLISIAN YANG MELAKUKAN PELANGGARAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGGUNAAN SENJATA API DI POLDA BENGKULU

Penanganan terhadap anggota polri yang melakukan pelanggaran penggunaan
senjata api dilaksanakan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam).
Sesuai dengan peraturan yang ada, petugas kepolisian dalam hal penggunaan
senjata api wajib memperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP) guna
terhindar dari hal yang membahayakan hak asasi manusia. Bagi anggota yang
melakukan pelanggaran penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan
prosedur akan di berikan hukuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab pelanggaran prosedur penggunaan senjata api oleh Aparat
Kepolisian di Polda Bengkulu dan mendeskripsikan penanganan terhadap
Anggota Polisi yang melakukan pelanggaran prosedur penggunaan senjata api di
Polda Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang datanya
diperoleh langsung dari lapangan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
yaitu melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pertama, Faktor-faktor penyebab pelanggaran prosedur penggunaan
senjata api oleh Aparat Kepolisian di Polda Bengkulu yaitu dipengaruhi faktor
internal. Faktor internal berupa faktor Psykologi, faktor emosional,dan faktor
kurang profesional. Kedua, penanganan terhadap anggota polisi yang melakukan
pelanggaran SOP penggunaan senjata api di Polda Bengkulu dilaksanakan oleh
Bid Propam Polda Bengkulu dengan tahapan, Laporan dan Pengaduan,
pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan didepan sidang disiplin, penjatuhan
hukuman disiplin( pencatatan dalam data personel perorangan), dan pelaksanaan
hukuman disiplin.
Kata kunci : Kepolisian, Senjata Api, SOP