ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) DI KELURAHAN MALABERO KOTA BENGKULU

Permasalahan yang menjadi sasaran untuk diungkapkan dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah dampak sosial ekonomi implementasi program PEMP di Kelurahan
Malabero Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
sosial ekonomi implementasi program PEMP di Kelurahan Malabero Kota Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Peneliti
menjadi instrumen utama dalam pengumpulan data. Pengumpulan data melalui tiga
teknik, yaitu: 1) teknik wawancara, 2) teknik observasi, dan 3) teknik dokumentasi.
Analisis data menggunakan teknik interaktif Miles dan Huberman yaitu menganalisis
data dengan cara melakukan pengumpulan data kemudian melakukan pemilahan data lalu
data yang dipilah kemudian disajikan yang kemudian dari data yang disajikan akan
ditarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum dampak
sosial ekonomi dari Program PEMP yang dilakukan di Kelurahan Malabero Kota
Bengkulu tidak memberikan peningkatan atau pengaruh yang cukup besar atau
signifikan. Dalam melakukan pengukuran terhadap dampak sosial ekonomi dari Program
PEMP maka digunakan lima indikator, yaitu: 1) tingkat pendapatan, 2) tingkat
pendidikan, 3) tingkat kesehatan, 4) tingkat kekayaan atau kepemilikan, dan 5) tingkat
pengeluaran. Dampak sosial ekonomi dari Program PEMP adalah jauh dari apa yang
diharapkan karena kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait
dengan program tersebut dan juga tidak atau kurangnya komunikasi antara si pelaksana
program dengan si penerima program serta kurang intesifnya para pelaksana program
untuk turun ke lapangan. Agar penelitian ini memiliki manfaat, disarankan hal-hal
sebagai berikut: 1) Ada baiknya jika pihak-pihak yang tekait dengan Program PEMP
melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dan tidak hanya lepas tangan
setelah program itu berjalan, 2) Perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan yang
mengarahkan aktivitas nelayan kepada aktivitas yang efektif sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraannya, 3) Perlu dilakukannya komunikasi yang seintesif
mungkin agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam proses pelaksanaan program,4) Perlu
ditingkatkan lagi sosialisasi tentang program tersebut agar masyarakat mengetahui bahwa
bantuan yang diberikan bukanlah hibah tetapi pinjaman yang harus dikembalikan suatu
saat.