PENGARUH PEMBERDAYAAN, KOMUNIKASI INTERNAL, PERSEPSI INTEGRITAS PIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BPJS KESEHATAN

Suatu organisasi atau perusahaan dapat mencapai tujuannya lewat
keberlangsungan dan ketepatan kinerja oleh seluruh anggota organisasi. Kinerja
anggota organisasi dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan lewat perlakuan
manajemen dalam mengelolah SDM. Tujuan penelitian adalah untuk (1)
mengetahui pengaruh pemberdayaan terhadap kepuasan kerja karyawan, (2)
mengetahui pengaruh komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan, dan
(3) mengetahui pengaruh persepsi integritas pimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan BPJS Kesehatan
Provinsi Bengkulu yang berjumlah 83 orang. Kuesioner disebarkan secara online
oleh penulis pada bulan Agustus 2019 dan 83 kuesioner tersebut telah berhasil
diolah. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda dan pengujian
hipotesis.
Hasil penelitian diketahui bahwa, (1) Pemberdayaan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya, semakin baik praktik pemberdayaan
maka kepuasan kerja karyawan meningkat, semakin buruk praktik pemberdayaan
maka kepuasan kerja karyawan turun. (2) Komunikasi internal berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya, semakin baik komunikasi
internal maka kepuasan kerja karyawan meningkat, semakin buruk komunikasi
internal maka kepuasan kerja karyawan turun. (3) Persepsi integritas pimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya, semakin baik
persepsi integritas pimpinan maka kepuasan kerja karyawan meningkat, semakin
buruk persepsi integritas pimpinan maka kepuasan kerja karyawan turun.
Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan, komunikasi internal, dan persepsi
integritas pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan baik
secara parsial maupun secara simultan. Disarankan kepada organisasi agar sistem
jalur karir yang telah dirancang oleh manajemen dapat dievaluasi serta disepakati
oleh perwakilan anggota organisasi termasuk karyawan lini bawah. Dengan adanya
jalur karir yang tersistemasi secara baik, karyawan akan merasa puas dengan
kebijakan yang ditetapkan dan menciptakan kondusifitas kerja. Selain itu,
organisasi hendaknya juga meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap
integritas seluruh anggota organisasi, utamanya para pimpinan yang menjadi
teladan bawahannya. Peningkatan pengawasan dan evaluasi terhadap integritas
pimpinan diharapkan dapat menumbuhkan integritas tanpa batas sehingga terhindar
dari perbuatan yang melanggar nilai-nilai organisasi. Dengan demikian, tercipta
organisasi yang memiliki value tidak hanya bagi pihak eksternal namun pihak
penentu keberlangsungan organisasi yaitu karyawan.
Keywords: Pemberdayaan, komunikasi internal, persepsi integritas pimpinan,
kepuasan kerja karyawan.