SARI, VENTI NOVITA and Dwi, Wahyuni Ganefianti and Mimi, Sutrawati (2023) UJI KETAHANAN CABAI TERHADAP BEGOMOVIRUS PENYEBAB PENYAKIT DAUN KERITING KUNING. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
TESIS Venti Novita Sari (E2J021010)_S2 Agroekoteknologi - venti novita sari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Penyakit daun keriting kuning banyak ditemukan pada tanaman cabai dan
menjadi kendala utama produksi tanaman cabai. Salah satu faktor utama besarnya
kehilangan hasil akibat infeksi virus ini adalah penggunaan varietas tanaman yang
rentan. Pengendalianserangga vektor Begomovirus selama ini hanya mengandalkan
penggunaan pestisida namun dinilai kurang efektif. Penggunaan kultivar tahan
dapat menjadi solusi untuk menekan dan mengendalikan Begomovirus.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan derajat ketahanan genotipe cabai
terhadap penyakit daun keriting kuning, menentukan korelasi antara keparahan
penyakit dengan komponen hasil tanaman cabai, menentukan karakter morfologi
jaringan daun yang berhubungan dengan ketahanan genotipe cabai terhadap
penyakit daun keriting kuning dan menentukan karakter biokimia yang
berhubungan dengan ketahanan genotipe cabai terhadap penyakit daun keriting
kuning. Kegiatan 1 yaitu pengujian ketahanan menggunakan 13 genotipe cabai,
setiap genotipe terdiri dari 5 tanaman dan diulang sebanyak 5 kali. Kegiatan 2 yaitu
karakter ketahanan morfologi dan biokimia menggunakan 6 genotipe cabai tahan,
moderat dan rentan hasil pengujian 1. Setiap genotipe terdiri dari 6 tanaman dan
diulang sebanyak 3 kali. Penularan Begomovirus menggunakan kutu kebul dengan
metode individual dan dilakukan di green house laboratorium Agroekoteknologi.
Deteksi virus dilakukan di laboratorium proteksi tanaman menggunakan primer
SPG1 dan SPG2. Isolat yang digunakan dalam pengujian adalah isolat positif
Begomovirus dari Bengkulu Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan 3 genotipe cabai yang tahan (P4, H43, dan
H433), moderat (H13, H23, H53, H73, P1, P3, P6, dan P7), dan rentan (P2 dan P5)
terhadap infeksi Begomovirus penyebab daun keriting kuning. Tanaman cabai
dengan keparahan penyakit yang tinggi akan mempunyai buah yang pendek, bobot
1 buah yang rendah, bobot buah per tanaman rendah dan jumlah buah yang sedikit
dibanding tanaman normal. Tanaman cabai dengan kerapatan trikoma yang tinggi,
jaringan epidermis dan sel palisade yang tebal menunjukkan ketahanan genotipe
cabai terhadap infeksi Begomovirus penyebab penyakit keriting kuning. Kandungan
asam salisilat pada genotipe tahan dan rentan sebelum inokulasi virus sama, tetapi
kandungan asam salisilat meningkat signifikan pada genotipe tahan.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Postgraduate Program > Master of Agroecotechnology |
| Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
| Date Deposited: | 21 Oct 2025 04:40 |
| Last Modified: | 21 Oct 2025 04:40 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/30027 |

