DEWI, WIKE NURWITA and Tunjung, Pamekas and Sumardi, Sumardi (2022) EVALUASI RESISTENSI GALUR-GALUR PADI RAWA TERHADAP PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae). Masters thesis, Universitas Bengkulu.
TESIS WIKE NURWITA DEWI (E2J020002).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia yang kebutuhannya
selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tujuan
pembangunan pertanian diantaranya adalah untuk menyediakan kebutuhan pangan
yang cukup secara berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut produksi bahan
pangan khususnya beras perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pangan
nasional. Ketersediaan lahan yang memenuhi persyaratan untuk pencetakan sawah
baru sudah sangat terbatas karena adanya alih fungsi lahan, oleh sebab itu untuk
tetap memenuhi kebutuhan pangan maka perlu adanya perluasan lahan yang
memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satu lahan yang dapat dijadikan
untuk perluasan lahan pertanian terutama tanaman padi adalah optimalisasi
pemanfaatan lahan marginal, seperti lahan rawa. Hambatan utama menanam padi
sawah di agroekosistem rawa disamping dibatasi oleh faktor abiotik seperti
tingginya kandungan Al, Fe dan adanya lapisan pirit, juga biotik antara lain
penyakit blas. Saat ini tim peneliti Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu telah
menghasilkan sepuluh galur padi rawa potensial yang memiliki daya adaptasi dan
daya hasil yang baik. Namun sebelum galur-galur tersebut di lepas ke masyarakat,
sebaiknya dilengkapi dengan data tentang ketahanannya terhadap serangan
organisme pengganggu tanaman (OPT), khususnya penyakit blas yang menjadi
penyakit endemik pada tanaman padi yang ditanam pada ekosistem rawa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketahanan 10 galur padi rawa harapan
dan 1 varitas Inpari 32 terhadap penyakit blas dan mengukur hubungan keeratan
antara karakteristik morfologi, karakteristik agronomi, karakteristik ketahanan
kimia tanaman dan intensitas serangan penyakit.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 samapi dengan Januari
20211 di rawa lebak dangkal dan Laboratorium Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian dilaksanakan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 ulangan. 11
genotipe yang dievaluasi yaitu UBPR 1, UBPR 2, UBPR 3, UBPR 4, UBPR 6,
UBPR 7, UBPR 8, UBPR 9, UBPR 10, UBPR 11 dan Inpari 32. Variabel
pengamatan terdiri dari karakteristik morfologi (jumlah stomata bagian atas dan
bagian bawah, kandungan klorofil daun (SPAD), sudut daun), karakteristik
agronomi (pertumbuhan, komponen hasil dan hasil), karakteristik ketahanan
kimia, masa inkubasi, gejala serangan, insidensi penyakit dan intesitas penyakit.
Analisis data menggunakan analisis varian dan uji lanjut dengan Duncan Multiple
Range Test (DMRT 5%) dan untuk mengetahui hubungan keeratak antar variabel
menggunakan analisis secara korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan pada masa inkubasi penyakit blas pada
semua genotipe yang dievalusi seragam, yakni berkisar antara 10 – 17 hari setelah
tanam (HST). Gejala serangan penyakit blas yang ditimbulkan akibat cendawan P.
oryzae berupa bintik-bintik kecil berwarna coklat, kemudian bercak akan meluas
dengan bagian tengah berwarna putih keabu-abuan dan bagian tepi berwarna
coklat dan membentuk khas belah ketupat. Insidensi penyakit blas menunjukkan
hasil yang seragam antar genotipe selama pengamatan. Intensitas serangan pada
UBPR 1, UBPR 2, UBPR 4, UBPR 6, UBPR 8, UBPR 9 dan UBPR 11 memiliki
vi
intensitas serangan yang setara dengan Inpari 32 yakni antara 52,31 – 66,67 %.
Kandungan asam salisilat tertinggi terdapat pada UBPR 2, UBPR 4, UBPR 7,
UBPR 9 jika dibandingkan dengan Inpari 32 yakni berkisar antara 36,28 – 36,45
ppm. Pada uji korelasi tinggi tanaman, jumlah anakan total dan jumlah daun
cenderung meningkatkan intensitas serangan dan memiliki kategori tingkat
hubungan korelasi yang kuat ( r = 0.613, r = 0.640 dan r = 0.560). Intensitas
serangan cenderung menurunkan jumlah persentase gabah bernas dan jumlah
bobot gabah per petak dan memiliki kategori tingkat hubungan korelasi yang kuat
meskipun kearah negatif (r = -0.467 dan r = -0.475).
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
| Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 04:06 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 04:06 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/30150 |

