ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN PADA USAHA RUMAH TANGGA PENGOLAHAN KOMODITI PERTANIAN DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU

Hubungan antara penyuluh pertanian, kelompok tani dan agribisnis
tertuang pada Peraturan Menteri Pertanian (2013) Nomor 82 BAB II Kelompok
Tani peningkatan kemampuan petani anggota kelompok tani mengembangkan
agribisnis. Penyuluh pertanian membina kelompok wanita tani di Kabupaten
Kepahiang pada pengembangan usaha rumah tangga pengolahan komoditi
pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu (1) menganalisis persepsi KWT pada kinerja
penyuluh pertanian di Kabupaten Kepahiang (2) Menganalisis kinerja penyuluh
pertanian pada usaha rumah tangga di Kabupaten Kepahiang dan (3) Menganalisis
tingkat kepuasan KWT terhadap kinerja penyuluh pertanian pada usaha rumah
tangga di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Metode penentuan lokasi secara purposive di Kecamatan Kepahiang,
Kabawetan dan Merigi. Lokasi ini pilih merupakan daerah pengembangan produk
usaha rumah tangga pengolahan komoditi pertanian. Metode Pengambilan sampel
secara purposive dengan jumlah sampel 89 wanita tani. Metode pengambilan data
dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner berdasarkan skala likert.
Analisis data yaitu (1) Kelas kinerja penyuluh pertanian berdasarkan
pengkategorian skor total kinerja, (2) fImportance fPerformance fAnalysis f(IPA)
dan (3) Customer fSatisfaction fIndex (CSI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kelompok wanita tani pada
kinerja kelompok wanita tani terkategori baik. Kinerja penyuluh pertanian pada
usaha rumah tangga kelompok wanita tani menunjukkan bahwa atirbut bahan
baku berkualitas (8), pameran produk (13) dan aktif KWT (16) harus
dipertahankan karena dianggap kinerja penyuluh sudah sesuai dengan tingkat
kepentingan wanita tani, harus dipertahankan. Sedangkan kinerja penyuluh
pertanian yang harus ditingkatkan pada atribut penyuluh membantu untuk
menentukan lokasi (2), penyuluh membina pembentukan pengemasan produk (9),
penyuluh mengarahkan pada lembaga pemasaran (12), serta penyuluh
memberikan informasi mengenai legalitas produk (PIRT). Artibut ini dianggap
penting oleh kelompok wanita tani, namun kinerja penyuluh masih kurang,
sehingga perlu ditingkatkan lagi. Serta tingkat kepuasan wanita tani terhadap
kinerja penyuluh kategori puas dengan nilai 76,50%.