Sukri, Ahmad and Purmini, Purmini and Roosemarina, A Rambe (2020) PENGUKURAN EFISIENSI PUSKESMAS DI KOTA BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
2 ahmad sukri.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Puskesmas merupakan sarana yang tepat sebagai ujung tombak dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Namun seringkali keberadaan
Puskesmas ini dihadapi oleh beberapa kendala, diantara permasalahan yang ada di
Puskesmas Kota Bengkulu adalah; Jumlah Puskesmas yang relatif sedikit dengan
jumlah penduduk Kota Bengkulu yang relatif banyak. Kurangnya sumber daya
manusia di Puskesmas menyebabkan tenaga Puskesmas yang telah ada memiliki
pekerjaan rangkap. Alokasi anggaran Puskesmas yang dianggap masih kurang
sehingga Puskesmas harus meminimalisasi kegiatan sedemikian rupa agar
program dapat tercapai dengan biaya yang ada. Kurangnya dukungan sumber
daya, baik secara kualitas maupun kuantitasnya, kurangnya dana operaisonal dan
program, katerbatasan obat, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya baik
jenis maupun jumlahnya menyebabkan pengelolaan Puskesmas harus dilakukan
secara efisien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat efisiensi relatif antar
Puskesmas dan untuk mengetahui apa yang menjadi sumber-sumber
ketidakefisienan Puskesmas yang ada di Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran tentang objek yang di
teliti, dalam hal ini adalah efisiensi puskesmas di kota bengkulu. Dalam penelitian
ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis Data Envelopment Analysis
(DEA). Pemilihan DEA sebagai metode dalam penelitian karena DEA mampu
mengakomodasi satuan-satuan dari variabel-variabel input dan output yang saling
berbeda dan mampu membandingkan secara langsung efisiensi setiap Decision
Making Unit (DMU)
Berdasarkan perhitungan DEA VRS orientasi output, dari 20 puskesmas di Kota
Bengkulu yang di teliti terdapat 12 Puskesmas yang relatif efisien ( 60 %), dan 8
puskesmas yang relatif tidak efisien (40 %). Adapun 12 puskesmas yang relatif
efisien adalah sebagai berikut : Puskesmas Pasar Ikan, Anggut Atas, Sido Mulyo,
Jalan Gedang, Padang Serai, Kandang, Lempuing, Sawah Lebar, Bentiring, Ratu
Agung, Sukamerindu dan Betungan. Puskesmas yang telah memiliki nilai
efisiensi 100 % dianggap telah menggunakan variabel inputnya dengan baik untuk
memperoleh hasil output yang optimal. Tidak semua puskesmas yang efisien akan
menjadi rujukan (peer), Ada beberapa puskesmas yang efisien tetapi tidak
menjadi peer puskesmas yang tidak efiisen, karena puskesmas tersebut tidak ada
yang mirip dengan DMU yang tidak efisien dalam hal produksinya. Akan tetapi
puskesmas yang menjadi rujukan (peer) sudah pasti efisien, karena puskesmas
yang menjadi rujukan mempunyai bobot yang lebih tinggi daripada puskesmas
yang efisien lainnya
.
Puskesmas yang relatif tidak efisien adalah puskesmas dengan nilai efisiensi
kurang dari 1 ( < 1) yaitu: Puskesmas Kampung Bali, Penurunan, Lingkar Barat,
Nusa Indah, Beringin Raya, Basuki Rahmad, Lingkar Timur dan Jembatan kecil.
Puskesmas yang tidak efisien dapat di perbaiki untuk meningkatkan efisiensinya
dengan cara melakukan berbagai strategi dan kebijakan yang dapat meningkatkan
jumlah outputnya yaitu jumlah kunjungan, cakupan imunisasi dasar lengkap dan
cakupan peserta KB aktif dengan mengacu pada benchmark Puskesmas efisien.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Postgraduate Program > Master of Applied Economics Program |
| Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 03:18 |
| Last Modified: | 23 Oct 2025 03:18 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/30262 |

