STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN OLEH PENYEHAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI DIARE DI KECAMATAN MUSI RAWAS UTARA

Etnofarmakologi merupakan ilmu yang memepelajari tentang pemanfaatan
tumbuhan obat yang memiliki efek farmakologi. Pengetahuan lokal pemanfaatan
tumbuhan obat untuk mencegah dan mengatasai penyakit diare telah dipakai turun�temurun oleh penyehat tradisional diKecamatan Musi Rawas Utara. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat dan cara
pembuatan ramuan obat untuk mengatasi penyakit diare yang dibuat oleh penyehat
tradisonal di Kecamatan Musi Rawas Utara. Teknik pengambilan sampel teoritik
yang digunakan adalah Purposive Sampling. Metode yang digunakan adalah
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil studi menunjukan
inforamasi tentang 22 tanaman obat untuk mengatasi diare yang didapat dari 21
penyehat tradisional yang berada di Kecamatan Musi Rawas Utara. Tanaman obat
yang dimanfaatkan adalah jambu biji,, sawo, daun jarak, akar pasak bumi, kunyit,
pepaya, sambiluto, daun salam, daun sirih, daun gambir, harendong, lengkuas,
manggis, buah pala, patikan kebo, jambu mete, temulawak, kencur, bawang merah,
tapak liman, sarikaya, dan Jahe. Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, kulit
batang, buah, daun, dan rimpang dengan cara pengolahan tanaman tersebut dengan
cara direbus, diparut, ditumbuh, diperas, dilayukan dengan api, disadap, dan
dikeringkan dan ditempelkan keperut dengan komposisi tunggal dan kombinasi
Penyehat tradisional lebih banyak mengolah tanaman dengan cara di rebus karena
cara pengolahan tersebut lebih gampang dan efisien dibandingan dengan cara
lainnya. Penelitian ini diharapkan menjadi sumber literature untuk peneliti yang
akan melanjutkan penelitian terhadap tanaman yang digunakan penyehat untuk
mengatasi diare.
Kata kunci: Diare, Penyehat Tradisional, Tumbuhan Obat.