KEBERDAYAAN PETANI PADI SAWAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SELUMA (Studi Kasus Kelurahan Rimbo Kedui)

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang ketahanan pangan yang mengamanatkan
bahwa pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanan
pangan bagi seluruh rakyat. Ketahanan pangan diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan
bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Provinsi Bengkulu memberikan penyuluh sebagai fasilitator informasi teknologi
terbaru untuk meningkatkan produksi padi sawah dan memenuhi kebutuhan pangan terutama
petani padi sawah. Salah satunya di Kelurahan Rimbo Kedui Kabupaten Seluma Provinsi
Bengkulu. Kinerja penyuluh diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
terhadap suatu sikap petani. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan
untuk meningkatkan pendapatan dan produksi padi sawah.
Selain kinerja penyuluh, terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi
keberdayaan petani untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Terdapat faktor internal,
faktor eksternal dan faktor pendukung. Faktor internal adalah karakteristik petani yang
meliputi umur petani, pendidikan, pengalaman usahatani, jumlah tanggungan keluarga dan
luas lahan. Faktor eksternal adalah akses lingkungan sosial yang meliputi nilai-nilai sosial
budaya, sistem kelembagaan, akses sarana produksi dan akses tenaga ahli atau penyuluh.
Sedangkan faktor pendukung adalah kinerja penyuluh yang mengikutsertakan petani mulai
dari analisis masalah hingga evaluasi program, serta mengembangkan perilaku inovatif petani
dan menguatkan kerjasama petani. faktor-faktor tersebut mempengaruhi petani dalam
keberdayaan petani untuk mencapai ketahanan pangan rumah tangga petani. Keberdayaan
yang dimaksud adalah petani memiliki pendapatan dan produksi usahatani padi sawah yang
baik untuk memenuhi kebutuhan pangan petani.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik petani terhadap
keberdayaan, pengaruh akses lingkungan sosial petani terhadap keberdayaan, pengaruh
kinerja penyuluh terhadap keberdayaan, pengaruh karakteristik petani terhadap ketahanan
pangan, pengaruh akses lingkungan sosial terhadap ketahanan pangan, pengaruh kinerja
terhadap ketahanan pangan dan pengaruh keberdayaan terhadap ketahanan pangan petani
padi sawah di Kelurahan Rimbo Kedui.
Adapun model yang digunakan untuk mengetahui pengaruh keberdayaan dan ketahanan
pangan adalah karakteristik petani (X1), akses lingkungan sosial (X2), kinerja penyuluh (X3),
keberdayaan (Y) dan ketahanan pangan (Z). Sedangkan untuk menguji model terlebih dahulu
dilakukan pengukuran model menggunakan outer model dan inner model. Outer model
meliputi Discriminant Validity, Convergent Validity, dan Composite Reliability. Sedangkan
pengukuran model dengan outer model meliputi average path coefficient (APC) harus
p<0.05, average R-square (ARS) p<0.05 dan average varian factor (AVIF) <3.3. setelah itu
baru dilakukan pengujian model dengan menggunakan SEM-PLS (Warp-PLS).
Hasil penelitian menjelaskan bahwa karakteristik petani berpengaruh signifikan
terhadap keberdayaan, akses lingkungan sosial berpengaruh signifikan terhadap keberdayaan,
kinerja penyuluh berpengaruh negatif terhadap keberdayaan, dan keberdayaan berpengaruh
signifikan terhadap ketahanan pangan.
Kata Kunci : Ketahananan Pangan, Keberdayaan, Petani Padi Sawah, Kelurahan Rimbo
Kedui.
(Program Studi Pascasarjana Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)