ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI PADA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KEPAHIANG (Studi Kasus Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi)

Pasal 60 UU No 18 tahun 2012 tentang pangan, mengamanatkan
pemerintah pusat maupun daerah berkewajiban mewujudkan masyarakat untuk
dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Peraturan Pemerintah (PP) No.68 tahun
2002 tentang Ketahanan Pangan secara spesifik menegaskan pemerintah untuk
mengatur, membina, mengendalian dan mengawasi ketersediaan pangan dengan
jumlah dan mutunya dengan beragam gizi, aman, dan terjangkau oleh daya beli
masyarakat. Ketersediaan pangan harus ada pada setiap rumah tangga agar setiap
orang mampu memperoleh seluruh kebutuhan pangannya dengan mudah, merata
dan sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan pernyataan ini, Badan Ketahanan Pangan Pusat berserta
Provinsi dan Kabupaten melaksanakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) sebagai aktualisasi Pemerintah dan masyarakat dalam perwujudan
ketahanan pangan. Program ini bertujuan untuk pemanfaatan lahan perkarangan
sebagai sumber pangan untuk pemenuhan gizi keluarga dan sekaligus sebagai
sumber tambahan pendapatan rumah tangga.
Kegiatan KRPL di Provinsi Bengkulu dilakukan di Kabupaten Kepahiang
yaitu di Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi. Desa Bukit Barisan memiliki
kelompok wanita tani Sidodadi yang mengelola program KRPL menanam
tanaman sayuran. Saat ini program yang dilaksanakan belum berjalan optimal.
Beberapa terkendala dalam manajemen organisasi dibidang perencanaan ataupun
pelaksanaan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis tingkat partisipasi
anggota kelompok tani terhadap program KRPL dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi.
Penitian ini menggunakan teknik sensus dalam pengambilan sampel yaitu seluruh
anggota kelompok wanita tani Sidodadi. Penelitian ini menganalisis tingkat
partisipasi anggota KWT pada program KRPL menggunakan alat analisis
deskriptif kualitatif, pengukuran indikator menggunakan skala likert 1 sampai 5
dari rendah ke tertinggi. Partisipasi terbagi menjadi 4 bagian, perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi program. Sedangkan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi menggunakan alat
analisis regresi linier berganda dimana y adalah partisipasi dan x1 sampai x10
adalah umur, pendidikan, pengetahuan terhadap program, ketersediaan lahan
perkarangan, ketersediaan waktu untuk program, ketersediaan sarana dan
prasarana, dukungan keluarga, tingkat komunikasi anggota dengan pengurus,
kepempinan pengurus, penyuluh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi anggota kelompok
tani berada pada tingkatan cukup pada program KRPL. Pada perencanaan,
partisipasi anggota KWT memiliki persentase 53,33% berada kategori tinggi.
Anggota kwt menentukan jenis sayuran yang pilih yaitu cabe hijau, cabe merah,
sawi, daun bawang, terong dan seledri. Bantuan yang diterima sebesar 50 juta
yang dikeluarkan menggunakan dana operasional yang sudah disiapkan. Pada
pelaksanaan, partisipasi anggota KWT memiliki persentase 40% berada pada
kategori cukup. Terdapat kendala saat proses pelaksanaan yaitu rusaknya rak-rak
kayu untuk penataan tanaman akibat banjir, namun hal ini segera cepat diatasi.
Pada pemanfataan hasil, partisipasi anggota KWT memiliki persentase 40%
berada pada kategori cukup. Hasil produksi tanaman sayur dari perkarangan
rumah anggota KWT digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan arisan
kelompok desa, sedangkan untuk dijual, hasil produksi belum maksimal sehingga
masih minim untuk meningkatkan pendapatan. Pada evaluasi, partisipasi anggota
kwt memiliki persentase 36,67% berada pada kategori rendah. Anggota KWT
masih rendah dalam memberikan kritik dan saran untuk memajukan program
KRPL. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi terdapat 2 variabel yaitu
dukungan keluarga (i) dan komunikasi anggota dan pengurus (ii). Dukungan
keluarga mempengaruhi partisipasi dapat dilihat dari anggota keluarga dapat
saling bekerjasama saling membantu untuk menanam sayuran di perkarangan.
Komunikasi anggota dan pengurus mempengaruhi partisipasi dikarenakan
program pemerintah KRPL yang menyasar ke kelompok tani dapat berjalan
dengan baik jika komunikasi terjalin baik pula antara anggota dan pengurus. Dari
penjelasan diatas, dapat diambil saran seperti sebelum dilaksanakan program,
anggota kelompok tani dapat menyertakan surat pernyataan bersedia
melaksanakan program dari kepala keluarga. Selain itu, komunikasi anggota dan
pengurus dapat dikuatkan dengan program-program yang diberikan dapat bekerja
sama dengan aktif.