ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL WET MACHINING DAN DRY MACHINING DENGAN MEMVARIASIKAN BENDA KERJA

Proses bubut merupakan proses pemesinan yang bertujuan untuk
melakukan pemotongan material silinder menggunakan pahat potong. Dalam
prosesnya pembubutan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembubutan tanpa
cairan (dry machining) dan menggunakan cairan (wet machining). Pembubutan
yang dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas geometrik berupa nilai kekasaran
dari proses dry machining dan wet machining. Material benda kerja yang
digunakan adalah AISI 4340, 4140, dan 1045 dengan paramater pemotongan
konstan. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan didapat nilai kekasaran
tertinggi pada material AISI 4340 adalah 1,408 µm pada proses wet machining
dan yang terendah sebesar 0,822 µm pada proses dry machining. Pada material
AISI 4140 didapat nilai kekasaran tertinggi sebesar 1,337 µm pada proses wet
machining dan yang terendah sebesar 0,710 µm pada proses dry machining.
Proses pembubutan dengan material AISI 1045 didapat nilai kekasaran tertinggi
sebesar 5,837 µm pada proses wet machining dan yang terendah sebesar 4,173 µm
pada proses dry machining. Dari kedua cara yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa nilai kekasaran pada proses pembubutan tanpa cairan (dry machining)
lebih rendah (halus) daripada proses pembubutan dengan menggunakan cairan
(wet machining).
Kata kunci : Bubut , Dry machining, Kekasaran permukaan, dan Wet machining