ANALISIS MANAJEMEN USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN LEBONG

Manajemen merupakan salah satu input dalam usahatani, yang menjadi penentu
keberhasilan sebuah usahatani. Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani
menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksinya sebaik
mungkin serta mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Kegiatan pengelolaan usaha tani sawah dimulai dari kegiatan perencanaan Usahatani padi
sawah, pengorganisasian Usahatani padi sawah, pelaksanaan Usahatani padi sawah
sampai dengan pengendalian Usahatani. Empat fungsi manajemen ini harus difungsikan
dengan sepenuhnya, agar dapat mencapai tujuan dari usahatani yaitu efektif dan efisien.
Oleh karena itu, tujuan pada penelitian ini yaitu menganalisis fungsi manajemen pada
proses perencanaan usahatani padi sawah di Kabupaten Lebong (1), menganalisis fungsi
manajemen pada proses pelaksanaan usahatani padi sawah di Kabupaten Lebong (2),
menganalisis fungsi manajemen pada proses evaluasi dan pengawasan usahatani padi
sawah di Kabupaten Lebong (3), menganalisis fungsi manajemen pada proses
kelembagaan petani padi sawah di Kabupaten Lebong (4). Metode Pengumpulan data
yaitu secara purposive di Kecamatan Lebong Sakti dan Bingin Kuning. Pertimbangan
wilayah ini dipilih karena merupakan pusat usahatani di Kabupaten Lebong yang terus
berjalan dan memiliki irigasi yang lengkap dan kondisi baik. Metode Penentuan
responden menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling dengan jumlah
sampel yaitu 95 orang. Metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara dan survey.
Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan anailsis
pendapatan dan efisiensi usahatani padi sawah. Hasil penelitian pada fungsi manajemen
pada proses perencanaan usahatani padi sawah yaitu pola tanam yang digunakan 1 kali
dalam 1 tahun, yaitu padi-kosong-kosong. Petani membiar kan kosong setelah panen padi
sawah, namun terdapat 6% petani yang memanfaatkan lahannya untuk kolam ikan dan
ternak bebek. Waktu tanam usahatani yaitu pada awal tahun, bulan januari dan februari.
Waktu tanam sangat memperhatikan ketersediaan air sehingga ketika debit air menurun,
maka sebanyak 65% petani mengambil air dari wilayah lain. Ketika musim penghujan,
maka sebanyak 66,3% petani membuka jalan air untuk mengaliri air ke wilayah lain.
Sarana dan prasarana di Kabupaten Lebing terdapat hand tractor dan irigasi. Input
produksi petani membeli di kios-kios pertanian, namun ada juga yang mendapatkan
bantuan dari pemerintah. Teknologi usahatani yang digunakan yaitu jajar legowo 4:1.
Fungsi manajemen pada proses pelaksanaan terdapat biaya produksi yaitu biaya variabel
dan biaya tetap. Biaya terbesar yaitu biaya tenaga kerja luar keluarga sebesar 44,35% dari
total biaya produksi usahatani padi sawah. Fungsi manajemen pada proses evaluasi yaitu
pendapatan usahatani sebesar Rp.13.113.261. Nilai efisiensi usahatani padi sawah sebesar
2,7 yang artinya usahatani padi sawah menguntungkan. Fungsi manajemen pada
kelembagaan petani yaitu petani bergotong royong untuk membasmi hama tikus dan ulat
grarak