MOTIVASI PETANI MEMPERTAHANKAN USAHA IKAN NILA DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Budidaya perikanan adalah salah satu usaha yang menguntungkan bagi
masyarakat secara ekonomi. Budidaya perikanan memiliki nilai jual yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan membantu memenuhi kebutuhan
protein masyarakat, disamping itu ikan memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia
dalam pemenuhan gizi(Wullur, dkk, 2013).
Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki potensi yang besar dalam memenuhi
permintaan ikan nila dipasar. Menurut Hardianto (2015) hasil produksi perikanan
yang dihasilkan oleh Kabupaten Bengkulu Selatan dipasarkan atau dijual tidak hanya
di dalam Kabupaten Bengkulu Selatan saja tetapi juga dipasarkan di beberapa
wilayah seperti Kota Merpas, Pagar Alam, Palembang dan Bengkulu.
Berdasarkan data dari BPS (2018) menunjukan bahwa di Kabupaten Bengkulu
Selatan jumlah produksi perikanan di beberapa kecamatan beraneka ragam
khususnya di Kecamatan Seginim dan Kecamatan Air Nipis. Sumber air yang
didapatkan oleh petani ikan nila merupakan sumber air primer dan sekunder yang
dialirkan langsung dari bendungan atau laju air sepanjang Kecamatan Seginim dan
Air Nipis yang dialirkan melalui saluran irigasi-irigasi yang ada,
Tahun 2018 terjadi pengurangan debit air yang menjadikan usahatani ikan Nila
menjadi terganggu seperti petani ikan nila tidak dapat melakukan kegiatan produksi
usahatani ikan Nila seperti musim sebelumnya, adanya pengurangan debit air yang
mengalir dari hulu Kecamatan Seginim yaitu dari Kecamatan Air Nipis, pengurangan
debit air air ini terjadi akibat adanya kekritisan lahan kawasan hutan yang terjadi di
Kecamatan Air Nipis yang merupakan kawasan hutan lindung.
Permasalahan lainnya yaitu pada tahun 2018 sampai 2019 mulai dari bulan juni
2018 sampai maret 2019 terjadi kerusakan saluran irigasi di Kecamatan Air Nipis
dan Seginim akibat bendungan atau jalan air dari hulu ke hilir yang mulai lapuk atau
termakan usia sehingga tidak layak lagi digunakan. Hal ini menyebakan kolam petani
yang berada di hilir yaitu di Kecamatan Air Nipis dan Kecamatan Seginim menjadi
terganggu dan mengalami penurunan jumlah petani yang melakukan usaha Ikan nila
(RPHP KPHL Unit V Bengkulu Selatan, 2018).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis Motivasi petani tetap
mempertahankan usaha tani ikan nila dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap motivasi petani tetap mempertahankan usahatani ikan nila di Kabupaten
Bengkulu Selatan.
Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis data yang petama yaitu analisi
likert untuk mengetahui faktor yang membentuk motivasi petani dan yang kedua
menggunakan analsis SEM Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi petani ikan nila tetap mempertahankan usahataninya.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pertama Motivasi petani ikan Nila
di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dikatakan motivasi sangat tinggi yang artinya
motivasi petani di Kabupaten Bengkullu Selatan untuk mempertahankan
usahataninya sangat tinggi. Kedua Terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor yang mempengaruhi secara langsung yaitu Ketersedian Sarana Produksi (X1),
Dukungan Pemerintah (X2), Input Lingkungan (X3), Input Sumber Daya Kepala
Keluarga (X4), Pengelolaan (X5) dan Output (X6), sedangkan faktor yang tidak
mempengaruhi secara langsung adalah Ketersedian Sarana Produksi(X1)
mempengaruhi Dukungan Pemerintah (X2) dalam membentuk Motivasi Petani (Y)
dan Input Sumber Daya Kepala Keluarga (X4) mempengaruhi Output (X6) dalam
membentuk Motivasi Petani (Y).
Kata Kunci: Ikan Nila, Motivasi, Faktor-faktor yang mepengaruhi motivasi
(Program Studi Pascasarjana Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu).