STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DI PROVINSI BENGKULU

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan secara otonomi, pemerintah
dituntut untuk melakukan pengelolaan keuangan secara efektif, efesien dan
akuntabel. Salah satu sumber penerimaan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang merupakan tolak ukur terpenting kemampuan daerah dalam
penyelenggaraan otonomi daerah. Sumber penerimaan PAD diharapkan tidak
berasal dari sumber dana yang memberatkan rakyat, seperti penarikan pajak
daerah dan retribusi daerah, untuk itu optimalisasi pengelolaan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) merupakan pilihan yang tepat. BUMD merupakan usaha
yang dimiliki oleh pemerintah daerah, dimana tujuannya adalah sebagai salah satu
sumber penerimaan daerah (PAD). Berkenaan dengan hal tersebut maka, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor internal dan eksternal
dalam upaya pengembangan Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Bengkulu
dan bagaimana strategi dalam upaya pengembangan Badan Usaha Milik Daerah
di Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan berupa data
primer dan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan bantuan
kuesioner melalui penyebaran angket kepada responden. Dan untuk data sekunder
diperoleh dari dokumentasi dengan menggunakan literatur-literatur. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Analisis data dengan menggunakan
analisis deskriptif dan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil penelitian pada faktor internal, skor total faktor kekuatan lebih
rendah dibandingkan dengan skor total faktor kelemahan. Hal ini menunjukan
bahwa perusahaan tidak mampu menutup kelemahannya dengan kekuatan yang
dimiliki. Sedangkan pada faktor eksternal, skor total faktor ancaman lebih rendah
dibandingkan dengan skor total faktor peluang. Hal ini berarti upaya pelaksanaan
pengembangan BUMD di Provinsi Bengkulu dapat bertahan dan tetap eksis
dalam usahanya dengan semua peluang dan ancaman yang terjadi. Strategi upaya
pengembangan Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Bengkulu berada pada
Kuadran III mendukung strategi turn around, strategi posisi ini menandakan
upaya pengembangan Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Bengkulu yang
lemah namun masih memiliki peluang. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah mengubah strategi, artinya disarankan untuk mengubah strategi
7
sebelumnya. Strategi alternatif yang dapat dilakukan dalam upaya pengembangan
Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Bengkulu mempergunakan strategi WO,
yaitu dengan cara (a) Meningkatkan kemampuan tenaga operasional yang
berkualitas di lapangan; (b) Memperhatikan kompensasi karyawan terhadap
kinerja BUMD; (c) Memanfaatkan peran dan kerjasama instansi terkait dalam
pengelolaan dan pengawasan BUMD; (d) Mengelola dan mengembangkan usaha
usaha pada BUMD dengan lebih terarah.; (e) Meningkatkan dukungan terhadap
pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang dalam pengelolaan BUMD; (f)
Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi pada BUMD.
Dengan melakukan pemanfaatan peluang-peluang yang ada dan memperbaiki
kelemahan-kelemahannya dengan menerapkan strategi-strategi alternatif
diharapkan dapat memperbaiki kondisi BUMD yang ada di Provinsi Bengkulu
menjadi lebih baik kedepannya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.