ETIKA AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT OLEH AUDITOR TINGKAT PROVINSI DI BENGKULU

Profesi auditor adalah sebuah pekerjaan yang berlandaskan pada
pengetahuan yang kompleks dan hanya bisa dilaksanakan oleh individu dengan
kemampuan dan latar belakang pendidikan tertentu. Salah satu tugas auditor
dalam menjalankan profesinya yaitu untuk menyediakan sebuah informasi yang
sangat berguna bagi publik untuk suatu pengambilan keputusan ekonomi. Profesi
auditor harus memiliki integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan
untuk menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan profesionalisme harus
selalu dijaga dalam menempatkan aspek moralitas ditempat yang tertinggi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Jumlah sampel yang
digunakan adalah 150 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah
Hierarhical Multiple Regression Analysis. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit oleh auditor tingkat
provinsi di Bengkulu; (2)Menganalisis etika auditor sebagai pemoderasi pengaruh
kompetensi terhadap kualitas audit oleh auditor tingkat provinsi di Bengkulu; (3)
Menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit oleh auditor tingkat
provinsi di Bengkulu; (4)Menganalisis etika auditor sebagai pemoderasi pengaruh
independensi terhadap kualitas audit oleh auditor tingkat provinsi di Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (�1) Kompetensi
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini bermakna bahwa jika
kompetensi yang dimiliki oleh auditor semakin meningkat, maka akan
menghasilkan kualitas audit yang lebih baik; (�2) Variabel etika auditor memiliki
peran sebagai pemoderasi pada pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hal
ini memberikan arti bahwa kompetensi yang tinggi diikuti dengan etika auditor
yang tinggi pula maka kualitas audit juga akan semakin meningkat; (�3)
Independensi menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kualitas audit. Hal ini
viii
bermakna bahwa jika independensi semakin meningkat, maka akan menghasilkan
kualitas audit yang lebih baik; (�4) Variabel etika auditor memiliki peran sebagai
pemoderasi pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Hal ini memberikan
arti bahwa independensi yang tinggi diikuti dengan etika auditor yang tinggi pula
maka kualitas audit juga akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian ini, maka
disarankan hal-hal sebagai berikut (1) Auditor disarankan harus memiliki
kemampuan sebagai seorang auditor, diantaranya pengetahuan (standar
pemeriksaan, strategi, lingkungan entitas, dan kemampuan auditing),
melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, memiliki keahlian khusus,
serta memiliki konsep diri yang mantap; (2) Pimpinan auditor disarankan untuk
tetap menjaga agar auditor bebas dari campur tangan (intervensi) terutama pada
saat auditor melaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit.(3)
Melakukan penegakan sanksi yang tegas jika ada pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh auditor; (4) Auditor harus mempertahankan kualitas audit yang
baik dengan tetap memiliki kompetensi yang baik, independensi yang bagus serta
dibarengi dengan kepatuhan etika auditor
Kata Kunci : Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit, dan Etika Auditor