Saragih, Very Ando and Mochammad, Ridwan and Purmini, Purmini (2020) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SETENGAH PENGANGGURAN DI PROVINSI BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png) Archive (Thesis)
            
              
Archive (Thesis)
tesis very ando.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dengan tingkat pengangguran yang
rendah di wilayah Provinsi Bengkulu belum berhasil menurunkan tingkat
kemiskinan. Pada kenyataannya Provinsi Bengkulu masih menduduki peringkat
pada posisi puncak dengan persentase penduduk miskin tertinggi kedua di
wilayah Regional Sumatera. Paradoks kondisi ekonomi ini diperparah dengan
fakta bahwa Bengkulu seharusnya telah dapat menikmati manfaat bonus
demografi. Salah satu penyebab terjadinya ketimpangan antara lain penggerak
ekonomi Provinsi Bengkulu Utamanya masih didominasi sektor pertanian
dengan produktivitas yang rendah namun dengan tingkat penyerapan tenaga
kerja yang tinggi. Sebagian besar usaha di Bengkulu juga merupakan usaha pada
sektor informal dengan skala usaha mikro dan kecil. Ketimpangan kondisi
tersebut mengindikasikan perekonomian Bengkulu kurang efisien dalam
menyerap dan memanfaatkan kapasitas tenaga kerja secara optimal. Penduduk
terpaksa bekerja namun dengan produktivitas yang rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat tingkat setengah pengangguran di Provinsi Bengkulu, menggambarkan kondisinya menurut faktor demografi, sosial dan ekonomi
tenaga kerja serta menganalisis karakteritik seterngah pengangguran dilihat
faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
dan model regresi logistik. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan
kondisi setengah pengangguran di Provinsi Bengkulu menurut faktor demografi, sosial dan ekonomi tenaga kerja yaitu jenis kelamin, status dalam rumah tangga, umur, status perkawinan, pendidikan, lapangan pekerjaan utama, status dalam
pekerjaan utama dan sektor usahanya. Sedangkan model regrasi logistik
digunakan untuk melihat faktor-faktor demografi, sosial dan ekonomi apa saja
yang berpengaruh signifikan terhadap kondisi setengah pengangguran pekerja. Estimasi parameter odds rasio dapat menunjukkan seberapa besar
kecenderungan dan karakteristik pekerja yang dapat terjebak dalam kondisi
setengah menganggur. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder berupa raw data hasil pencacahan survei angkatan
kerja nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus
2018. Analisis terhadap faktor demografi, sosial dan ekonomi tenaga kerja terhadap
kondisi setengah pengangguran mengarah pada kesimpulan ketersediaan
ix
x
lapangan pekerjaan yang sempit dan kapasitas tenaga kerja yang rendah terjadi
di Provinsi Bengkulu. Kecenderungan menjadi Setengah Pengangguran di
Provinsi Bengkulu ditunjukkan dengan karakteristik sebagai berikut: terjadi pada
pekerja laki-laki padahal laki-laki dalam karakteristik sosial masyarakat
memiliki tekanan lebih kuat untuk bekerja karena tanggung jawab untuk
pemenuhan kebutuhan keluarga. Terjadi pada kelompok usia muda dan prima
dalam bekerja. Terjadi tidak hanya pada pekerja dengan tingkat pendidikan
tingkat pendidikan rendah, tetapi juga dengan tingkat pendidikan tinggi. Terjadi
pada pekerja dengan status bukan kepala rumah tangga dan menurut status
kawin cenderung lebih tinggi pada pekerja dengan status kawin. Faktor ikatan
sosial tersebut juga mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan pekerja. Pekerja
dengan beban tanggung jawab yang lebih besar melalui ikatan perkawinan atau
bertanggungjawab sebagai kepala rumah tangga dituntut bekerja lebih optimal. Disisi lain Kecenderungan menjadi setengah menganggur juga tejadi di sektor
pertanian, Pekerja dengan status pekerja bebas dan Fakta yang cukup
mengejutkan adalah pekerja pada sektor formal. Kecenderungan terjadi pada
sektor formal menunjukkan kelemahan penatalembagaan dalam kaitannya
dengan pemanfaatan tenaga kerja. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan tenaga
kerja secara optimal adalah melalui peningkatan kapasitas tenaga kerja dan
penyediaan lapangan pekerjaan. Peningkatan kapasitas tenaga kerja antara lain
dalam jangka panjang dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan pada
penduduk usia muda hendaknya dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja
dengan penguasaan keterampilan kerja, keahlian, pengetahuan dan kemampuan
pengelolaan usaha serta kewiraan. Dalam hal ciri ekonomi di wilayah Provinsi
Bengkulu masih didominasi oleh sektor pertanian dan hampir sebagian besar
tenaga kerja diserap di sektor ini maka segenap upaya perlu dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pengembangan usaha tani, komoditas komersil yang bersifat padat tenaga kerja, usaha-usaha konsolidasi
lahan dan manajemen usaha tani, serta pengembangan dan pendalaman
agroindustri berbasis bahan baku setempat.
| Item Type: | Thesis (Masters) | 
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) | 
| Divisions: | Postgraduate Program > Master of Applied Economics Program | 
| Depositing User: | 56 nanik rahmawati | 
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 04:42 | 
| Last Modified: | 30 Oct 2025 04:42 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/30780 | 

