GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, SELF- EFFICACY DAN ACHIEVEMENT MOTIVATION IMPLIKASINYA PADA KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Pembinaan aparatur pemerintah sebagai sumber daya manusia dalam organisasi
pemerintahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan
pembangunan nasional. Hal ini datang dari suatu kenyataan bahwa aparatur pemerintah
adalah pelaksana dari berbagai kebijakan dan sistem yang dijalankan demi tercapainya
tujuan pembangunan nasional, tujuan pembangunan nasional sendiri adalah
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Kinerja individual dari satu orang aparatur sipil Negara berperan penting
bagi organisasi karena aparatur sipil negara merupakan ujung tombak bagi tercapainya
kinerja organisasi secara keseluruhan.
Menurut Moeheriono (2012:95) Kinerja atau performance merupakan suatu gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam
mewujudkan suatu sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui
perencanaan strategis suatu organisasi. Dewasa ini kinerja mendapatkan perhatian besar
dalam dunia organisasi termasuk dari dunia akedemik, para peneliti mencoba lebih
mendalami aspek aspek kinerja. Bebarapa jurnal yang telah dipublikasikan terkait
kinerja antara lain hasil penelitian oleh Subhi dan Yuniati (2014) menunjukkan bahwa
semakin baik penerapan gaya kepemimpinan transformational oleh pimpinan akan
membuat kinerja karyawannya semakin tinggi. Penelitian Darmayanti et al. (2014)
menemukan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi seorang pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan dapat memacu semangat dan kegairahan pegawai dalam
bekerja sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja. Sementara itu penelitian
oleh Saraswathi. P et al. (2017) menyatakan bahwa efikasi diri yang tinggi berbanding
lurus dengan kinerja yang dihasilkan.
Penelitian ini bertujuan melakukan analisa implikasi dari gaya kepemimpinan
transformasional, Self-Efficacy dan achievement Motivation terhadap kinerja aparatur
sipil negara dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan secara partial
maupun simultan. Penelitian ini didesain dengan tujuan studi deskriptif, Pendekatan
yang dilakukan dalam melakukan penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah aparatur sipil negara dengan status pegawai negeri sipil
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang bekerja di perangkat
daerah setingkat dinas dan badan, yang memangku jabatan administrasi. Adapun sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling,
teknik ini dipakai karena populasi dalam penelitian tidak homogen dengan sampel yang
terpilih sebanyak 94 orang. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam
vii
penelitian ini adalah angket, dengan data yang dipakai sebagai alat analisis pada
penelitian ini adalah data primer. Pengujian hubungan dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hipotesis alternatif diterima sehingga
didapat kesimpulan variabel bebas yang terdiri dari gaya kepemimpinan
transformational, self efficacy dan achievement motivation berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan fakta yang ditemukan setelah penelitian,
diberikan saran berikut ini : 1) Pemangku kebijakan dapat menetapkan prioritas
program atau strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja seperti yang
diharapkan dengan cara meningkatkan variabel yang memberikan pengaruh paling besar
yaitu achievement motivation, Peningkatan motivasi berprestasi atau achievement
motivation dari aparatur sipil negara ini, dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan
program-program yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.
2) Membuat suatu kelompok suksesi atau talent pool dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan adanya kelompok suksesi atau talent pool ini akan
sangat mendorong aparatur sipil negara untuk menetapkan standar hasil yang tinggi
maupun pencapaian kinerja yang tinggi untuk dapat masuk ke kelompok tersebut. 3)
Untuk melakukan peningkatan rasa percaya diri dari aparatur sipil negara dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, para pemangku kepentingan dapat
memperbanyak seminar-seminar dengan tema peningkatan kecerdasan emotional dan
spiritual, kegiatan ini dapat dilakukan untuk jumlah peserta yang banyak dan efisien.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan juga dapat memberikan pembelajaran
bagaimana menjadi pemimpin yang transformational sedini mungkin kepada aparatur
sipil negara. Pembelajaran ini bertujuan untuk mencari bibit bibit pemimpin
transformational yang handal dimasa yang akan datang, dimulai saat aparatur sipil
negara mengikuti diklat prajabatan.
Dalam penelitian ini ada variabel yang memberikan kontribusi yang sangat kecil dalam
model regresi sedangkan variabel yang lain memiliki kontribusi yang sangat besar, hal
ini dirasa terjadi Karena jumlah sampel yang kurang besar. Peneliti selanjutnya
disarankan untuk mengambil sampel dengan metode yang sama tapi dengan tingkat
presisi setidaknya 0.05. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini hanya 1,
untuk melihat perbedaan hasil yang didapatkan. Peneliti lain disarankan untuk
menambahkan model regresi lain seperti menggunakan variabel pemoderasi bagi
masing-masing variabel bebas, selain itu peneliti selanjutnya disarankan lebih banyak
memasukkan data sekunder pada penelitian. Data primer yang digunakan hendaknya
juga ditambah dengan hasil wawancara.
Keywords : Aparatur Sipil Negara, Gaya Kepemimpinan Transformational, Self
Efficacy, Achievement Motivation serta Kinerja.