PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

Sumber daya manusia yang berkualitas tentu saja akan memberi dukungan
yang optimal terhadap keberhasilan organisasi. Kinerja yang ditetapkan dan
secara umum dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pegawai negeri
sebagai aparatur dan alat negara mempunyai peran yang menentukan keberhasilan
penyelengaraan pemerintah dan pembangunan. Sosok pegawai yang mampu
memainkan peran tersebut adalah pegawai yang mempunyai kemampuan yang di
inginkan dari sikap dan prilaku yang penuh dengan kesetian dan keataan kepada
Negara, bermoral dan bermental baik, professional, sadar akan tangung jawabnya
sebagai pelayanan publik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku
pemimpin, motivasi kerja dan locus of control terhadap kepuasan kerja dan
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peran mediasi kepuasan kerja pada
pengaruh perilaku pemimpin, motivasi kerja dan locus of control terhadap kinerja
pegawai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara. Sampel yang digunakan dalan analisis adalah 122
orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
regresi pemediasi.
Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil : (1) Variabel perilaku pemimpin
memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai; (2)
Variabel perilaku pemimpin memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai; (3) Variabel motivasi kerja memiliki pengaruh
langsung positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai; (4) Variabel motivasi
kerja memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
pegawai; (5) Variabel locus of control memiliki pengaruh langsung positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai; (6) Variabel locus of control memiliki
pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai; (7)
8
Variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai; (8) Efek medasi kepuasan kerja pada pengaruh perilaku
pemimpin terhadap kinerja terpenuhi. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan
kerja menjadi partially mediation pada pengaruh perilaku pemimpin terhadap
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Bengkulu Utara;
(9) Efek mediasi kepuasan kerja pada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Bengkulu Utara juga
merupakan partially mediation; dan (10) Efek mediasi kepuasan kerja pada
pengaruh locus of control terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara Bengkulu Utara juga merupakan partially mediation.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: Pertama, Dalam
rangka terwujudnya locus of control pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya
perlu peningkatan locus of control pegawai khususnya mengenai keterampilan
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, hal ini disebabkan indikator ini
memperoleh nilai paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Oleh
karena itu, peningkatan keterampilan kerja perlu dilakukan dengan cara
pemberian kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
(diklat) khusus, peningkatan pendidikan formal dan non formal, sehingga locus of
controlnya meningkat; Kedua, Meningkatkan motivasi kerja pegawai untuk
mencapai prestasi kerja yang tinggi dengan mendorong pegawai untuk dapat
bekerja secara maksimal dengan cara menempatkan pegawai atau memberikan
tugas kepada pegawai sesuai dengan keinginannya, memberikan kewenangan
penuh pada tugas yang telah diberikan dan memberikan pengembangan kepada
pegawai sesuai dengan tanggungjawab dan prestasinya; Ketiga, Meningkatkan
kepuasan kerja pegawai terutama berkaitan dengan pelayanan kepada pegawai
seperti pemberian informasi mengenai regulasi (aturan) baru, mendukung pegawai
untuk meningkatkan kreativitas dalam pekerjaan dan adanya saling keterbukaan
antara sesama anggota organisasi; Kempat, Meningkatkan kinerja pegawai
terutama berkaitan dengan standar dan prosedur tugas, memotivasi pegawia untuk
terus masuk kerja (menurunkan absensi), dan mendorng pegawai untuk
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat
waktu.
Kata Kunci: Perilaku Pemimpin, Motivasi Kerja, Locus of Control, Kepuasan
Kerja dan Kinerja