ALTERNATIF PENGELOLAAN PERSAMPAHAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DI KOTA BENGKULU

Sampah merupakan limbah dari kehidupan, kegiatan dan usaha manusia
dipermukaan bumi. Oleh karena itu masalah sampah erat kaitannya dengan
jumlah manusia yang bertempat tinggal atau berusaha di suatu tempat dan erat
pula kaitannya dengan bentuk kehidupan, kegiatan dan usaha manusia tersebut.
Semakin banyak jumlah manusia semakin kompleks kegiatan dan usahanya,
semakin besar pula masalah persampahan yang harus ditanggulangi.
Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui perilaku masyarakat dengan
pengelolaan persampahan secara berkelanjutan di Kota Bengkulu; (2) untuk
mengetahui sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan oleh pemerintah di
Kota Bengkulu; (3) untuk mengetahui preferensi atau keinginan masyarakat
terhadap sistem pengelolaan persampahan di Kota Bengkulu; dan (4) untuk
mengetahui potensi masyarakat dapat dikembangkan dalam peran serta
pengelolaan persampahan secara berkelanjutan di Kota Bengkulu.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, pengumpulan data melalui kuesioner
dan pengumpulan dokumentasi terkait pengelolaan sampah. Responden ditetapkan
dengan teknik purposive sampling sebanyak 60 orang masyarakat di Perumahan
Cempaka Permai Jalan Tribrata, Panorama Jalan Salak Raya dan Jalan Hibrida
Raya. Alasan ditetapkan lokasi penelitian ini, dikarenakan tahap pengumpulan
data (TPS) lokasi tersebut mengalami permasalahan yaitu sampah memakan
badan jalan, kuantitas sampah yang cukup banyak dan tidak dilakukannya prinsip
3R.
Hasil penelitian diketahui bahwa perilaku masyarakat dengan pengelolaan
persampahan secara berkelanjutan di Kota Bengkulu masih sangat buruk,
terutama dari aspek operasional. Diharapkan keluarga atau rumah tangga ke depan
untuk lebih berperan dalam melakukan pengelolaan sampah dari tahap pemilahan,
pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan. Sistem pengolahan
sampah yang berkelanjutan oleh pemerintah di Kota Bengkulu belum memenuhi
prinsip penting dalam pelayanan yakni best value for money. Artinya, masyarakat
yang telah mengeluarkan biaya untuk memperoleh pelayanan tersebut (retribusi),
mendapatkan tegen prestatie yang seimbang dengan biaya yang telah dikeluarkan
tadi. Pemerintah sebagai pengelola kebijakan perlu segera mengambil langkah
untuk perbaikan pelayanan. Selanjutnya, untuk mendorong agar bentuk
pengelolaan dapat menjadi kebutuhan bagi seluruh stakeholder. Preferensi
masyarakat terhadap sistem pengelolaan persampahan di Kota Bengkulu adalah
yaitu pengelolaan yang memungkinkan pengembangan konsep berkelanjutan,
melalui pengembangan peran serta masyarakat secara optimal dengan pelibatan
masyarakat dalam pengambilan kebijakan dan peraturan, dan pelibatan
masyarakat dalam pengelolaan sejak dari sumber sampah, serta pelibatan dalam
viii
pengolahan akhir sampah. Potensi masyarakat dapat dikembangkan dalam peran
serta pengelolaan persampahan secara berkelanjutan di Kota Bengkulu (a)
Pemilahan; masyarakat sebagai sumber sampah dituntut untuk dapat
melaksanakan pemilahan sampah sesuai jenisnya. (b) Pewadahan harus dapat
dilakukan pada tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya dan
menerapkan peraturan lokal disesuaikan dengan keinginan atau kemampuan yang
ada. (c) Pengumpulan dilakukan secara pribadi (rumah tangga), komunal, ataupun
langsung ke tempat yang dikelola pemerintah, sehingga untuk pribadi yang ingin
melaksanakan pengolahan menjadi kompos/daur ulang dapat melaksanakan.
Kata kunci: pengolahan sampah berkelanjutan, peran serta masyarakat