AKIBAT HUKUM PERKAWINAN MANGALUA (KAWINLARI) TERHADAP KEDUDUKAN ANAK MENURUT HUKUM ADAT MANDAILING DI DESA SABADOLOK KECAMATAN KOTANOPAN KABUPATEN MANDAILING NATAL

Penelitian terhadap akibat hukum atas pelaku pelanggaran perkawinan
adat menurut Hukun Adat Mandailing di Desa Sabadolok Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk
menggambarkan dan menjelaskan Proses pelaksanaan perkawinan mangalua
(kawin lari) menurut Adat Mandailing di Desa Sabadolok Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal. (2) Untuk menggambarkan dan menjelaskan akibat
Hukum yang timbul dari Perkawinan mangalua (kawin lari) terhadap kedudukan
anak menurut Adat Mandailing di Desa Sabadolok Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal. Metode penelitian ini bersifat penelitian hukum
empiris. Hasil penelitian ini : (1) proses pelaksanaan perkawinan mangalua
(kawin lari) menurut Adat Mandailing di Desa Sabadolok Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal. Dilakukan dengan empat tahap, mandokon ulang
agoan memberikan pesan kepada pihak perempuan dengan tujuan bahwa anak
gadis mereka sudah berada di tempat laki-laki, marhata hutang, wali nikah, harus
marulak ari. (2) akibat hukum yang timbul dari perkawinan mangalua (kawin lari)
terhadap kedudukan anak menurut Adat Mandailing di Desa Sabadolok
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Akibat hukum yang timbul
ada dua, adanya status kedudukan suami istri yang melakukan mangalua, anak
yang lahir dari perkawinan mangalua.
Kata kunci : Akibat Hukum Perkawinan Mangalua, Kedudukan Anak, dan
Hukum Adat Mandailing