TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI UDANG DALAM PERAHU DI WILAYAH DESA PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

REDHO, SAPUTRA and Adi, Bastian Salam and Subanrio, Subanrio (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI UDANG DALAM PERAHU DI WILAYAH DESA PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
SKRIPSI - REDHO SAPUTRA.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Dalam syariat Islam sendiri diatur mengenai hal jual beli haruslah dengan
tujuan yang baik. Penjual maupun pembeli harus saling memberikan manfaat,
agar jual beli menjadi sehat dan baik. Seperti halnya dalam teori kemaslahatan,
dalam bermuamalah manusia harus saling memberikan manfaat satu sama lain.
Masih banyak masyarakat yang melakukan transaksi jual beli diatas perahu
dengan alasan karena lebih menguntungkan dan efisien serta kondisi masyarakat
yang masih serba kekurangan. Jika dilihat lebih dalam lagi terdapat beberapa
akibat dari persoalan yang muncul. Pertama, TPI yang semula didirikan dengan
tujuan untuk mengontrol harga, sirkulasi dan distribusi ikan menjadi tidak
dimanfaatkan bahkan ditinggalkan oleh para pelaku jual beli ikan. Kedua, jika
memahami sebuah aturan dalam fiqh muamalat yang melarang jual beli dengan
cara memberhentikan penjual sebelum tiba di pasar. Transaksi yang dilakukan di
Desa Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah ketika para nelayan telah
mendapatkan hasil tangkapan, mereka akan memberikan informasi kepada para
tengkulak. Setelah itu, para tengkulak akan mendatangi langsung kapal nelayan.
Kemudian terjadi tawar-menawar antara nelayan dan tengkulak. Setelah terjadi
kata sepakat antara nelayan dan tengkulak, maka jual beli pun berlanjut. Transaksi
jual beli yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di desa Pondok Kelapa ditinjau
dari hukum Islam menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah, penjual tersebut
memiliki hak khiyar (menentukan pilihan), dengan ketentuan ketika ia sampai di
pasar dan mengetahui harga pasar yang sesungguhnya ia dapat mengambil
keputusan lagi, apakah melanjutkan transaksi jual beli ini atau membatalkannya.
Menurut Imam Malik, jual beli dengan jenis ini hukumnya fasad (rusak).
Sedangkan menurut pendapat Hanafiyah, transaksi ini makruk tahrim, karena
ketidakjelasan akadnya dan mendekati haramnya akad jual beli tersebut.
Kata Kunci: Jual beli udang dalam perahu, hukum Islam

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: Irma Rohayu, S.IPust
Date Deposited: 04 Nov 2025 03:13
Last Modified: 04 Nov 2025 03:13
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/30939

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor