BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN TRADISIONAL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 18 TAHUN 2016 DI KOTA BENGKULU

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut sangat
luas. Dengan luas wilayah laut sekitar 96.079,15 km2
, tentunya Indonesia
memiliki potensi perikanan yang tinggi. Namun demikian, profesi sebagai nelayan
adalah profesi yang memiliki risiko yang cukup tinggi, seperti perubahan cuaca
yang buruk dan peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam keselamatan.
Berdasarkan hal tersebut, pekerjaan sebagai seorang nelayan sudah selayaknya
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah untuk mendapatkan sebuah
jaminan keselamatan untuk dapat melindungi dirinya. Hal ini berdasarkan pada
konsep negara kesejahteraan (welfare state) yang dicanangkan pemerintah kepada
seluruh elemen masyarakat. Upaya pemerintah dalam memperhatikan
kesejahteraan nelayan yaitu melalui program Bantuan Premi Asuransi bagi
Nelayan (BPAN), yang telah dimuat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18 Tahun 2016 tentang jaminan risiko terhadap nelayan,
pembudi daya ikan, dan petambak garam. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Data primer diperoleh
melalui wawancara langsung sedangkan data sekunder diperoleh melalui
kepustakaan, berupa literatur-literatur hukum dan data dari instansi tempat
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas bantuan premi asuransi
bagi nelayan tradisional di Kota Bengkulu. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan asuransi bagi nelayan di Kota Bengkulu yang
dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu yang bekerjasama
dengan PT. Jasa Asuransi Indonesia (jasindo) Cabang Kota Bengkulu, hal ini
telah sesuai dengan ketentuan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan petunjuk
teknis yang berlaku. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan ada sebanyak 522
orang nelayan yang menerima kartu asuransi dan dibantu preminya. Adapun
hambatan dalam asuransi nelayan ini adalah adanya informasi yang kurang jelas,
kurang menyeluruh dan proses klaim asuransi yang cukup rumit.
Kata kunci : Bantuan Premi Asuransi Nelayan Tradisional, Kedudukan,
Efektivitas.