PENGARUH PENGGUNAAN UANG ELEKTRONIK (E-MONEY) DAN PENGGUNAAN APMK TERHADAP PERPUTARAN UANG (VELOCITY OF MONEY) DI INDONESIA

Uang Elektronik (E-Money) dan APMK merupakan produk dari sistem
pembayaran non tunai yang sedang berkembang pesat saat ini. Penggunaan E
Money dan APMK yang dianggap lebih mudah dan efisien telah menggeser
peranan uang tunai sebagai sistem pembayaran. Menurut teori Irving Fisher,
dengan adanya perubahan pada pola transaksi masyarakat maka akan mengubah
tingkat perputaran uang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan uang
elektronik (E-Money) dan penggunaan APMK terhadap perputaran uang di
Indonesia. Dalam penelitian ini, penggunaan E-Money dan APMK dihitung dari
volume transaksi yang tercipta dari penggunaan E-Money dan APMK yang terdiri
dari volume transaksi kartu kredit dan kartu debit. Data yang digunakan
merupakan data berbentuk data kuartal yang diolah terlebih dahulu dari publikasi
Bank Indonesia. Adapun alat analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh
antar variabel yaitu alat analisis regresi linear berganda.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa transaksi pembayaran non tunai
yang terdiri dari penggunaan E-Money dan APMK memiliki pengaruh signifikan
terhadap perputaran uang di Indonesia. Variabel transaksi E-Money memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran uang yang artinya dengan
peningkatan transaksi menggunakan E-Money maka akan menaikkan perputaran
uang.
Sedangkan untuk variabel transaksi APMK memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap perputaran uang di Indonesia, yang berarti bahwa kenaikan
penggunaan APMK akan menurunkan perputaran uang di Indonesia. Hal ini
disebabkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan uang
tunai dengan cara mengambil uang tunai melalui mesin ATM.
Kata Kunci: Sistem Pembayaran Non Tunai, E-Money, APMK, Perputaran Uang