ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN (Studi Perbandingan antara Kabupaten/Kota Induk dan Pemekaran)

Data keuangan daerah yang memberikan gambaran perkembangan anggaran dan
realisasi, baik penerimaan maupun pengeluaran dan analisis terhadapnya
merupakan informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan dalam
pengelolaan keuangan daerah dan melihat kemampuan atau tingkat kemandirian
daerah.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis kemampuan keuangan daerah
kabupaten/kota di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan (2) membandingkan
kemampuan keuangan daerah kabupaten/kota induk dengan pemekaran di wilayah
Sumatera Bagian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel
kabupaten/kota induk dan pemekaran di wilayah Sumbagsel. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis rasio keuangan dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kabupaten/kota Induk dan
kabupaten/kota pemekaran memiliki rasio kemandirian, derajat desentralisasi
fiskal dan indeks kemampuan rutin yang flukuatif, dimana: (a) Rasio kemandirian
kabupaten/kota induk masih dalam kategori kurang sedangkan rasio kemandirian
keuangan kabupaten/kota pemekaran adalah sangat kurang; (b) Derajat
desentralisasi fiskal kabupaten/kota induk berada pada kategori kurang,
sedangkan kabupaten/kota pemekaran masuk dalam kategori sangat kurang; dan
(c) Indeks kemampuan rutin kabupaten/kota induk berada pada kategori kurang,
sedangkan kabupaten/kota pemekaran masuk dalam kategori sangat kurang. (2)
Perbedaan kemampuan daerah kabupaten/kota induk dan kabupaten/kota
pemekaran di wilayah Sumbagsel dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Rasio
kemandirian kabupaten/kota induk dan pemekaran memiliki perbedaan; (b)
Derajat desentralisasi fiskal antara kabupaten/kota induk dan pemekaran memiliki
perbedaan; dan (c) Indeks kemampuan rutin antara kabupaten/kota induk dan
pemekaran Memiliki perbedaan
Kata Kunci: Rasio kemampuan keuangan, Rasio keuangan, Daerah induk dan
Daerah pemekaran