PERBANDINGAN NILAI Vs30 MENGGUNAKAN METODE MASW DAN METODE HVSR DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU, KOTA BENGKULU

Kota Bengkulu merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Dampak yang
dirasakan berbeda-beda tergantung dengan kondisi batuan yang ada di bawah
permukaan. Kecamatan Muara Bangkahulu memiliki empat formasi batuan yaitu
undak aluvium, aluvium, endapan rawa, dan formasi bintunan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui nilai Vs30, klasifikasi kelas situs tanah, dan
pembuatan peta zonasi Vs30 di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.
Metode yang digunakan yaitu metode Multichannel Analysis of Surface Wave
(MASW) dan metode Horizonal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Hasil
penelitian yang didapatkan berupa nilai Vs30 metode MASW berkisar antara 137
m/s – 450 m/s dan nilai Vs30 metode HVSR menggunakan data awal Cone
Penetration Test (CPT) berkisar antara 196 m/s – 518 m/s. Klasfikasi kelas situs
tanah sesuai dengan nilai Vs30 berdasarkan SNI tahun 1726 – 2019 menunjukkan
bahwa Kecamatan Muara Bangkahulu terbagi menjadi tiga kelas situs tanah yaitu
kelas situs C, kelas situs D dan kelas situs E, yang memiliki struktur tanah lunak
hingga keras. Selain itu, hasil diinterpretasikan ke dalam peta zonasi Vs30. Secara
umum, Muara Bangkahulu memiliki tingkat kerawanan gempa yang tinggi. Hal
ini disebabkan karena kecilnya nilai Vs30 dan perbedaan formasi batuan di
Kecamatan Muara Bangkahulu. Daerah dengan formasi batuan berstruktur tanah
lunak paling rawan terjadi gempa bumi.
Kata kunci: HVSR, MASW, Vs30, dan Zonasi Vs30.