ANALISIS GRADIEN DEFORMASI MEMOTONG PULAU SUMATRA AKIBAT PERGERAKAN ZONA SUBDUKSI RELATIF TERHADAP LEMPENG EURASIA MENGGUNAKAN METODE GEODETIK GPS

Penelitian tentang gradien deformasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui
pengaruh fase interseismik terhadap pergeseran Pulau Sumatra sehingga
memperoleh gradien deformasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan data
Global Positioning System (GPS) di Pulau Sumatra selama kurun waktu 7 tahun
terakhir. Data GPS diperoleh pada 15 titik pengamatan yaitu titik MREK, SDKL,
RNDG, PBLI, LHW2, PKN2, BUKT, TIKU, MSAI, BTET, JMBI, LNNG,
MKMK, PRKB, dan BSAT yang tersebar di Pulau Sumatra. Data GPS tersebut
diolah menggunakan perangkat GAMIT/GLOBK yang kemudian di plot
menggunakan Generic Mapping Tools (GMT). Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa selama 7 tahun terakhir terjadi fase interseismik di Pulau Sumatra. Hal ini
dapat dilihat pada gradien deformasi yang dibagi menjadi tiga segmen yang terdiri
dari Segmen Nias, Segmen Mentawai dan Segmen Bengkulu. Segmen Nias
memiliki hasil yang cukup unik dimana terdapat 2 bentuk gradien. Kedua gradien
tersebut dipengaruhi oleh fase interseismik dan juga poseismik. Untuk Segmen
Mentawai memiliki fase interseimik yang cukup baik dimana energi yang
terkumpul mengakibatkan kecepatan pergeseram stasiun GPS di daerah Segmen
Mentawai sangat besar dan rawan terjadi gempa bumi. Selanjutnya, Segmen
Bengkulu memiliki gradien yang dipengaruhi oleh fase interseismik namun
bernilai kecil. Hal ini terjadi akibat segmen ini pernah terjadi gempa pada tahun
2007 di daerah Bengkulu. Kemudian, analisis vektor pergeseran pada pulau
sumatra menunjukkan keseragaman pergerakan menuju timur laut. Kondisi ini
sesuai dengan pergerakan relatif plate tektonik Indo-Australia terhadap Eurasia
karena mendapat pengaruh dari Zona Subduksi. Kesimpulan pada penelitian ini
adalah gradien deformasi Pulau Sumatra bergantung terhadap pengaruh
inteseismik yang didapat dari Zona Subduksi.
Kata Kunci: Interseismik, Deformasi, GPS, Gradien, Vektor.