PENERAPAN SANKSI BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) YANG MELANGGAR PASAL 4 HURUF h PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 6 TAHUN 2013 DILAPASKLAS II A CURUP

Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat warga binaan untuk melaksanakan
pembinaan dan menjalani sanksi perampasan kemerdekaan, dalam menjalankan
proses masa pembinaan masih saja ada pelanggaran disiplin yang dilakukan warga
binaan pemasyarakatan seperti mengkonsumsi minuman beralkohol dalam lapas
yang melanggar Pasal 4 huruf h Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara. Dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Curup
pernah terjadi kasus warga binaan pemasyarakatan yang mengkonsumsi minuman
beralkohol yang mana warga binaan mendapatkan barang terlarang tersebut dari
kerabat yang mengirim, dan saat razia ada botol minuman beralkohol kosong di
kamar hunian warga binaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bagaimanakah penerapan sanksi disiplin terhadap warga binaan yang melanggar
aturan tata tertib di dalam Lapas Kelas IIA Curup. Penelitian ini adalah penelitian
hukum empiris, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang
diperoleh melalui wawancara langsung maupun studi kepustakaan. Data yang
diperoleh akan diolah dengan teknik editing kemudian dianalisis dengan metode
analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sanksi
terhadap warga binaan yang melanggar Pasal 4 huruf h telah dilaksanakan melalui
proses yang tercantum pada peraturan yang berlaku namun belum dilaksanakan
secara optimal disebabkan karena terdapat beberapa faktor yang menjadi
penghambat dalam melaksanakan ketertiban di dalam Lapas. Faktor penghambat
petugas dalam menerapkan sanksi disiplin adalah kurangnya jumlah personil
petugas lapas, kurangnya pemahaman dari warga binaan pemasyarakatan, sarana
dan prasarana.
Kata Kunci : Lembaga Pemasyarakatan, Minuman Beralkohol, Sanksi