MASHURI. A, NOVIAN and Rambat, Nur Sasongko and Aliman, Aliman (2020) EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES (Studi Evaluatif di SD Negeri 016 Bengkulu Utara). Masters thesis, Universitas Bengkulu.
NOVIAN MASHURI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Berdasarkan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yang mengatakan bahwa
standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Kemudian adapun
standar proses diperbaiki dengan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 bahwa
standar proses pendidikan dasar dan menengah selanjutnya disebut standar proses
merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Jika di dilihat dari
beberapa tugas pokok guru yang telah di jabarkan sebelumnya tentunya dalam
meningkatkan sumber daya manusia seorang guru memiliki peranan yang
strategisSeorang guru yang baik harus mampu melakukan perencanaan program
pembelajaran, hal inilah yang mampu menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam
proses pembelajaran tidak cukup hanya berbekal pengetahuan saja. Perencanaan
program pembelajaran merupakan langkah awal dari suatu proses manajemen
pembelajaran. Sebelum menyusun silabus serta menyusun RPP, pada proses ini
setiap guru wajib untuk mengerti dan memahami kurikulum terlebih dahulu. RPP
disusun untuk memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas serta memberi arah dalam pembelajaran. Perencanaan yang baik merupakan
modal dalam keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
Berdasarkan aktifitasnya evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada
setiap akhir pelaksanaan pembelajaran di kelas setiap kali guru selesai mengajar.
Sedangkan berdasarkan waktu evaluasi, evaluasi pembelajaran dilakukan pada
tengah semester dan akhir semester. Kegiatan ini bukan saja memberi penilaian
terhadap anak didik, akan tetapi peniliaian terhadap guru sebagai pengajar, yang
meliputi metode pembelajaran, materi pembelajaran dan penggunaan media
pembelajaran serta kemampuan menciptakan iklim pembelajaran.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 016 Bengkulu Utara merupakan sekolah yang
berada di dalam kecamatan Arga Makmur. Dari survey pendahuluan yang
dilakukan peneliti di SDN 016 Bengkulu Utara ditemukan kenyataan bahwa hanya
sebagian kecil guru yang telah menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan
pedoman yang berlaku dan mengacu pada standar proses mulai dari perencanaan
kegiatan pembukaan, kegiatan pelaksanaan inti,dan dan kegiatan penutup pada
proses pembelajaran. Sehingga membuat sekolah ini menjadi sangat minim
prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Berdasarkan hal ini
dimana sistem pembelajaran yang baik belum diterapkan oleh seluruh guru
sekolah dasar tersebut yang selanjutnya melatarbelakangi peneliti untuk
melakukan penelitian tentang Kegiatan efektivitas implementasi standar proses
pembelajaran diSekolah Dasar Negeri 016 Bengkulu Utara.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi evaluatif yang
memfokuskan pada pelaksanaan standar proses pembelajaran di SDN 016
Bengkulu Utara. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan mengacu
pada Pedoman Efektivitas Program dari Depdiknas untuk mengetahui empat
faktor dalam standar proses yaitu perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
pengawasan. Pendekatan pengumpulan data menggunakan pendekatan
objektivisme dan subjektivisme, karena selain berpedoman pada hasil yang telah
dicapai, data yang telah tersedia dalam suatu dokumen yang telah disusun secara
sistematis dan ilmiah, juga berdasarkan hasil wawancara terencana dan
terprogram serta kuesioner kepada subjek penelitian mengenai persepsi dan
masalah-masalah yang timbul, solusi yang diambil serta menganalisa hasil
evaluasi internal yang telah dilakukan. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data menggunakan data
kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan menganalisis hasil wawancara secara
kualitatif yang kesimpulannya ditarik dengan mengkorvesikan data kuantitatif ke
dalam data kualitatif.
Pada pelaksanaan kegiatan pendahuluan, hasil pengamatan observasi dan
wawancara menunjukkan bahwa sudah efektifnya implementasi standar Proses
pembelajaran di SDN 016 Bengkulu Utara dimana telah sesuai dengan indikator –
indikator permendikbud No 41 Tahun 2007 tentang standar proses merupakan
aplikasi dari rumusan-rumusan RPP yang telah disusun oleh guru selaku pengajar.
Pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika guru dapat melaksanakan
rencana dalam RPP. Di SDN 016 Bengkulu Utara guru benar-benar mempedomani RPP yang telah disusunnya, sehingga dalam proses kegiatan pembukaan
pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai indikator.
Hasil statistik menunjukkan bahwa, persentase rata-rata pelaksanaan
kegiatan pendahuluan per indikator pencapaian efektivitas standar proses
pembelajaran menunjukkan angka 98,4 % dengan standar deviasi (simpangan
baku) pada angka 0,0578. Setelah dikonfersikan pada tabel konfersi data kuantitif
ke data kualitatif maka dapat disimpulkan bahwa ketercapaian efektivitas standar
proses pada kegiatan pendahuluan berada di titik sangat efektif karena rata-rata
76,08.
Standar proses yang berada pada titik sangat efektif mengartikan bahwa
paksanaan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan sudah sesuai dengan standar
proses pembelajaran. Hampir seluruh guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan
dengan maksimal sebagai pembuka pelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat
yang disampaikan wilkins J (2014) bahwa seorang pendidik yang profesional
adalah seorang guru yang mampu membuat kondisi kelas pada saat awal
pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan sehingga memotivasi siswa
untuk memulai pembelajaran dengan semangat.
Pada kegiatan inti, Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan inti pada
standar proses pembelajaran seluruh guru di SDN 016 Bengkulu Utara
menyampaikan materi pelajaran runtut sebagaimana yang tercantum dalam RPP
dengan metode yang menarik. Sebagian besar guru menggunakan metode
ceramah, metode diskusi, praktek dan demonstrasi.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh guru menggunakan media
pembelajaran dan hanya menggunakan buku pegangan guru dan begitu juga
dengan guru mata pelajaran yang lainya seperti guru olahraga yang menggunakan
media berupa meja tenis meja. Semua siswa terlihat aktif dalam proses
pembelajaran.
Hasil statistik menunjukkan bahwa, persentase rata-rata pelaksanaan
kegiatan inti per indikator pencapaian efektivitas standar proses pembelajaran
menunjukkan angka 99,4% dengan standar deviasi (simpangan baku) pada angka
0,0175. Setelah dikonfersikan pada tabel konfersi data kuantitif ke data kualitatif
maka dapat disimpulkan bahwa ketercapaian efektivitas standar proses pada
kegiatan inti pembelajaran berada di titik sangat efektif karena rata-rata 76,08
Proses pembelajaran membutuhkan berbagai media dan sumber belajar
sebagai alat bantu guru untuk menjelaskan materi. Media dan sumber belajar yang
digunakan guru adalah gambar, buku paket, lembar kerja, lingkungan sekitar, dan
spesimen. Media dan sumber belajar tersebut mampu mengembangkan karakter
siswa. Gambar-gambar yang menarik dan spesimen dapat merangsang siswa untuk
ingin tahu lebih banyak karena siswa merasa tertarik. Penggunaan buku paket dan
lembar kerja akan mengembangkan karakter mandiri karena siswa mengerjakan
tugas dari guru dengan mandiri. Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat
mengembangkan karakter peduli lingkungan dan rasa ingin tahu pada siswa karena
siswa akan mengetahui pentingnya menjaga lingkungan dan melihat objek-objek
secara langsung.Kegiatan pembelajaran yang terakhir adalah kegiatan penutup. Kegiatan
penutup yang dilakukan oleh guru telah berjalan cukup baik. Pada kegiatan
penutup pembelajaran di kelas, guru telah menutup pembelajaran dengan salam
ketika pembelajaran selesai. Selain itu, guru memberikan umpan balik kepada
siswa terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberikan penguatan
terhadap materi dan memberikan pujian kepada siswa karena telah bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil statistik menunjukkan bahwa, persentase rata-rata pelaksanaan
kegiatan pendahuluan per indikator pencapaian efektivitas standar proses
pembelajaran menunjukkan angka 93 % dengan standar deviasi (simpangan baku)
pada angka 0,179. Setelah dikonfersikan pada tabel konfersi data kuantitif ke data
kualitatif maka dapat disimpulkan bahwa ketercapaian efektivitas standar proses
pada kegiatan penutup berada di titik sangat efektif karena rata-rata 76,08.
Kelemahan kegiatan penutup yaitu karena pengelolaan waktu yang kurang
baik. Guru sering melebihi batas waktu yang ditentukan ketika mengakhiri
pembelajaran sehingga semua indikator pada kegiatan penutup tidak terlihat. Guru
sering mengakhiri pembelajaran tanpa mengucapkan salam dan langsung
meninggalkan kelas sehingga kurang menanamkan karakter kepada siswa.
Pemberian salam atau berdoa biasanya dilakukan guru ketika pembelajaran berada
pada jam terakhir. Guru memberikan penugasan kepada siswa dan
menginformasikan kegiatan pada pertemuan berikutnya hanya ketika pertemuan
berikutnya akan diadakan ulangan.Kegiatan penutup yang kurang maksimal dapat membuat siswa tidak
menemukan konsep-konsep materi secara kuat atau memperoleh kesimpulan dari
apa yang telah dipelajari sehingga apa yang diperoleh selama pembelajaran hanya
berlalu begitu saja. Kegiatan penutup pembelajaran merupakan salah satu aspek
penting dalam pembelajaran dan membutuhkan suatu keterampilan
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Postgraduate Program > Master of Educational Administration |
| Depositing User: | Septi, M.I.Kom |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 03:49 |
| Last Modified: | 13 Nov 2025 04:43 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/31727 |

