PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL PENYADAPAN KARET ANTARA PEKERJA DAN PEMILIK KEBUN KARET (STUDI DI DESA TEMIANG KECAMATAN PAGAR JATI KABUPATEN BENGKULU TENGAH)

Penelitian ini dimaksud untuk menelaah mengenai pelaksanaan Perjanjian Bagi
Hasil Penyadapan Karet antara Pekerja dengan Pemilik Kebun Karet di Desa
Temiang Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah serta mengkaji
faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Perjanjian Bagi
Hasil Penyadapan Karet antara Pekerja dengan Pemilik Kebun Karet. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Sumber data diperoleh
dari beberapa informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme bagi hasil
antara pemilik kebun dan pekerja karet dilaksanakan dengan cara lisan atau
musyawarah mufakat antara para pihak, atau yang disebut dengan sistem saling
percaya satu dengan lainnya. Terjadinya bagi hasil perkebunan di desa ini
dikarenakan pemilik kebun tidak sanggup untuk menggarap lahannya. Pihak
pekerja kebun menerima tawaran pekerjaan tersebut guna mencukupi kebutuhan
ekonomi dalam keluarga. Pembagian hasil penyadapan karet menggunakan
perbandingan 50:50 yaitu 50% untuk pemilik kebun dan 50% untuk penggarap.
Hasil getah karet yang sudah di panen langsung dijual dipengepul, rata-rata sekali
panen bisa sampai 50-60 kg, lalu hasil penjualan tersebut berupa uang tunai di
bagi rata sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Dalam melaksanakan perjanjian
bagi hasil antara kedua belah pihak, pernah timbulnya suatu permasalahan.
Permasalahan atau perselisihan yang timbul tersebut tentu ada pertanggung
jawaban hukum dalam permasalahan tersebut, upaya penyelesaian permasalahan
biasanya dilakukan secara musyawarah atau secara kekeluargaan.
Kata kunci : pelaksanaan, perjanjian, bagi hasil