PERANAN PENYIDIK SUBDIT HARTA BENDA BANGUNAN DAN TANAH (HARDABANGTAH) DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA BENGKULU DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PENYEROBOTAN TANAH DI BENGKULU

Tanah telah menjadi komponen yang sangat penting bagi manusia bahkan sejak
manusia hidup sampai manusia meninggal dunia. Ketika manusia hidup, manusia
membutuhkan tanah untuk digunakan sebagai tempat tinggal, memenuhi kebutuhan
pangannya, dan melakukan berbagai aktivitas. Selain itu, tanah juga memiliki nilai
ekonomis hal inilah yang menjadi salah satu penyebab banyaknya terjadi tindak
pidana penyerobotan tanah khususnya wilayah Kota Bengkulu. Dalam hal
penanganan tindak pidana penyerobotan tanah, Subdit Hardabangtah Polda
Bengkulu lah yang memiliki wewenang tersebut. Namun dalam proses
penanganannya para penyidik Hardabangtah kerap kali menemukan hambatan.
Oleh karena itu masyarakat sebagai para pencari keadilan terkadang juga merasa
bahwasanya pelayanan pada Subdit Hardabangtah Polda Bengkulu itu sedikit
kurang memuaskan. Hal ini diperlihatkan pada jumlah data yang masuk tidak sesuai
dengan data yang selesai. Melalui penelitian yang penulis lakukan dengan
menggunakan metode wawancara dan penelitian kepustakaan peneliti menemukan
bahwasanya penyelesaian perkara di Hardabangtah Polda Bengkulu ini terdapat 2
cara yaitu melalui restorative justice atau dengan dinyatakan P21. Restorative
justice ini berbentuk mediasi korban dan pelaku. Berdasarkan hal tersebut seorang
penyidik Hardabangtah memiliki peranan sebagai seorang mediator sekaligus
penyidik. Dalam menjalani peranannya tersebut para penyidik Subdit
Hardabangtah kerap kali menemukan hambatan yang terdiri dari faktor hukumnya
sendiri, faktor penegak hukum, faktor sarana dan prasarana, faktor masyarakat, dan
faktor kebudayaan.
Kata kunci : penyidik, Subdit Hardabangtah, dan tindak pidana penyerobotan
tanah