PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMILIHAN JENIS KELAMIN ANAK PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Diana, Sarah and Adi, Bastian Salam and Akhmad, Muslih (2012) PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMILIHAN JENIS KELAMIN ANAK PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[thumbnail of SARAH D-2.pdf] Text
SARAH D-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (662kB)

Abstract

Anak atau keturunan merupakan hal yang sangat didambakan oleh pasangan suami
isteri. Mendapatkan keturunan sesuai dengan keinginan membuat manusia
mempunyai kepuasan tersendiri, misalnya dalam keluarga terdapat anak laki-laki
dan perempuan. Untuk mewujudkan hal tersebut, ilmu pengetahuan telah
memfasilitasinya. Perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bidang kedokteran ini merupakan revolusi yang berpengaruh pada tatanan
kehidupan manusia. Gejala ini perlu disikapi oleh Agama Islam, sejauhmana hukum
Islam memberikan ruang bagi pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penggunaan
teknologi dalam pemilihan jenis kelamin anak dan mengetahui pandangan hukum
Islam terhadap penggunaan teknologi dalam pemilihan jenis kelamin. Penelitian ini
merupakan penelitian hukum normatif. Sumber bahan hukum ini meliputi bahan
hukum primer, sekunder dan tertier. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
adalah analisis kualitatif dan analisis secara prespektif untuk menemukan jawaban
atas permasalahan dengan menggunakan tahapan berpikir secara sistematis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses penggunaan teknologi dalam pemilihan jenis
kelamin anak, dimungkinkan terjadinya tetapi semuanya mutlak di tangan Allah
Swt. Pengaruh teknologi dalam penentuan jenis kelamin dilakukan melalui dua cara
yaitu secara inseminasi buatan, yaitu proses inseminasi ini diawali dengan
menampung sperma di dalam gelas hasil dari masturbasi atau coitus interuptus.
Secara alamiah dilakukan oleh pasangan suami isteri secara langsung dengan cara-
cara sebagai berikut : jika ingin memperoleh anak laki-laki maka hubungan intim
harus dilakukan bertepatan atau segera setelah terjadi ovulasi (saat keluarnya sel
telur dari indung telur atau masa subur). Sedangkan untuk mendapatkan anak
perempuan, hubungan intim sebaiknya dilakukan sebelum ovulasi terjadi.
Pandangan hukum Islam terhadap penggunaan teknologi dalam pemilihan jenis
kelamin, boleh jika yang digunakan adalah sperma dari suami sendiri, dan dalam
pelaksanaannya teknologi ini banyak memberikan manfaat bahkan menghindari
kemudharatan dan pada tahap pelaksanaanya tidak membahayakan pasien.
Teknologi ini menjadi haram jika yang digunakan adalah sperma donor.
Keberhasilan penggunaan teknologi ini telah mencapai angka 91%

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 15 Dec 2013 12:07
Last Modified: 15 Dec 2013 12:07
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/4381

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200