Fahmi, Fahmi and Lidia, Br. Karo and Herlita, Eryke (2012) PENANGGULANGAN HUKUM TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN YANG MENGGUNAKAN ZAT KIMIA BERBAHAYA DI KOTA BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Hukum UNIB.
![Skripsi Fahmi B1A 007 077.pdf [thumbnail of Skripsi Fahmi B1A 007 077.pdf]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Fahmi B1A 007 077.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Kota Bengkulu merupakan salah satu wilayah yang tidak lepas dari peredaran dan
penjualan obat-obatan yang mengandung zat kimia berbahaya. Dari data yang
diperoleh dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Bengkulu, terdapat
beberapa kasus yang terjadi dari hasil sidak dilapangan yang dilakukan oleh
BPOM Bengkulu, sedangkan kasus yang telah diproses hingga tingkat penuntutan
hanya terdapat 4 kasus meliputi toko obat dan jamu menggunakan zat kimia yang
tengah ditangani oleh pihak Kejaksaan. Melihat adanya kasus yang dilakukan
terhadap tindak pidana di atas maka ada beberapa pihak yang terkait dan
berwenang dalam menaggulangi tindak pidana ini. Pihak-pihak tersebut ialah,
PPNS BPOM, Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan, yang di setiap tahapannya
memiliki peran dan tanggung jawab tersendiri dengan cara masing-masing dalam
menaggulangi tindak pidana tersebut. Pada penelitian ini membahas tentang
Penanggulangan Hukum Terhadap Penjualan Obat-Obatan Yang Menggunakan
Zat Kimia Berbahaya Di Kota Bengkulu, tujuan penelitian ini Untuk mengetahui
penanggulangan hukum terhadap penjualan obat-obatan yang menggunakan zat
kimia berbahaya di Kota Bengkulu dan Untuk mengetahui faktor-faktor
penghambat penanggulangan hukum terhadap penjualan obat-obatan yang
menggunakan zat kimia berbahaya di Kota Bengkulu. Dari penelitian diperoleh
Upaya
penanggulangan
hukum
terhadap
penjualan
obat-obatan
yang
menggunakan zat kimia berbahaya di kota Bengkulu, antara lain ; Upaya Preventif
yaitu Melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara rutin terhadap sarana toko
obat dengan memberikan pembinaan untuk tidak melakukan penjualan obat-
obatan yang menggunakan zat kimia berbahaya dan Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang tata cara pendistribusian obat yang baik dan bahaya dari
mengkonsumsi obat-obatan yang menggunakan zat kimia berbahaya. Upaya
Represif yaitu Melakukan razia langsung ke lapangan dan penyidikan terhadap
pelanggaran tindak pidana penjualan obat-obatan yang menggunakan zat kimia
berbahaya dengan cara melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti,
Melakukan penuntutan terkait perkara penjualan obat-obatan yang menggunakan
zat kimia berbahaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Menjatuhkan
vonis yang tepat terhadap pelaku tindak pidana penjualan obat-obatan yang
menggunakan zat kimia berbahaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Faktor
penghambat dalam penanggulangan penjualan obat-obatan yang menggunakan zat
kimia berbahaya, antara lain: Pada waktu penggeledahan tidak ditemukannya
barang bukti, akibat bocornya razia yang dilakukan aparat penegak hukum, Tidak
adanya bukti pembelian barang (faktur), sehingga toko obat tidak mengetahui
distributor yang menyalurkan obat-obatan tersebut dan dalam proses penyidikan
terlalu lama jarak antara sejak dikirimnya surat pemberitahuan dimulainya
penyidikan (SPDP).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 16 Dec 2013 08:32 |
Last Modified: | 16 Dec 2013 08:32 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/4513 |