Simbolon, Rijal IJ and Antory, Royan and Hendra, Hendra (2012) PERANAN INTELIJEN YUSTISIAL KEJAKSAAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA KORUPSI DI KOTA BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Hukum UNIB.
![Skripsi Rijal IJ. Simbolon-0.pdf [thumbnail of Skripsi Rijal IJ. Simbolon-0.pdf]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Rijal IJ. Simbolon-0.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (621kB)
Abstract
Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa, sehingga penangganannya
memerlukan perlakuan khusus, Intelijen kejaksaan merupakan salah satu organ
kejaksaan yang bertugas mengungkap tindak pidana korupsi yang terjadi. Sehingga
dalam pengungkapan tindak pidana korupsi intelijen kejaksaan sangat memegang
peranan penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan penghambat
intelijen yustisial Kejaksaan Negeri Bengkulu dalam mengungkap tindak pidana
korupsi, serta mengetahui upaya ditempuh Intelijen Yustisial Kejaksaan Negeri
Bengkulu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam mengungkap
tindak pidana korupsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
sosiologis/empiris. Data yang peroleh adalah data primer dan data sekunder, proses
pengolahannya dengan data editing dan coding, kemudian data dianalisis dengan
menggunakan analisis kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deduktif-induktif
yang akhirnya menjawab permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peranan yustisial intelijen Kejaksaan Negeri Bengkulu dalam mengungkap
tindak pidana korupsi di Kota Bengkulu, adalah menelusuri informasi yang datang
dari laporan masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun temuan
yang didapat oleh bagian intelijen sendiri. Pelaksanaan penyelidikan intelijen itu
dapat berlangsung sesuai siklus intelijen atau siklus Roda Perputaran Intelijen (RPI).
Hambatan-hambatan yang dihadapi intelijen Kejaksaan Negeri Bengkulu dalam
pengungkapan tindak pidana korupsi adalah terbatasnya alokasi dana Intelijen
Kejaksaan Negeri Bengkulu, kurangnya informasi atau laporan dari masyarakat.
Minimnya bukti-bukti untuk mengekspose tindak pidana korupsi. Upaya yang
ditempuh oleh intelijen Kejaksaan Negeri Bengkulu, untuk mengatasi hambatan-
hambatan yaitu intelijen Kejaksaan Negeri Bengkulu melakukan koordinasi dengan
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam penanganan perstiwa
yang diduga tindak pidana korupsi. Penulis menyarankan supaya penyelesaian kasus
korupsi dilaksanakan secara cepat dan tuntas
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 16 Dec 2013 14:34 |
Last Modified: | 16 Dec 2013 14:34 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/4599 |