STUDI KEKRITISAN LAHAN DAERAH HULU SUB DAS KETAHUN HULU DI KABUPATEN LEBONG PROPINSI BENGKULU

Nander, Sepri and Edi, Suharto and M., Fajrin Hidayat (2012) STUDI KEKRITISAN LAHAN DAERAH HULU SUB DAS KETAHUN HULU DI KABUPATEN LEBONG PROPINSI BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[thumbnail of SEPRI NANDER-0.pdf] Text
SEPRI NANDER-0.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini di lakukan di daerah hulu Sub DAS Ketahun Hulu Kabupaten
Lebong Propinsi Bengkulu dan Laboratorium Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2010.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat erosi dan mengetahui tingkat
kekritisan lahan wilayah hulu Sub DAS Ketahun Hulu. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode survey (mengumpulkan data biofisik) dan analisis data
spasial. Data-data yang diperoleh diolah dengan aplikasi Sistem Informasi Geografi
(SIG) untuk mengklasifikasikan dan menentukan tingkat kekritisan daerah resapan
hingga dibuat peta kekritisan daerah resapan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa letak Sub DAS Ketahun Hulu sebagai daerah
sasaran penelitian adalah pada wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dan
Hutan Lindung Bukit Daun dengan letak geografis 102°17'1,334"BT s/d
102°30'2,028"BT dan 3°2'36,427"LS s/d 3°22'52,494"LS. Cakupan luas daerah
penelitian ini sebesar 57.394.96 Ha dengan proporsi topografi sebagian besar
perbukitan dan pegunungan. Iklim di wilayah ini termasuk iklim tropis basah,
berdasarkan klasifikasi iklim Smith-Ferguson termasuk tipe iklim A. Berdasarkan
kemiringan lahannya didominasi oleh kawasan yang lahannya curam 14.309,70 Ha
atau 24,93% dan sangat curam 19.714,07 Ha atau 34,34%. Secara garis besar tanah
yang berkembang di daerah hulu Sub DAS Ketahun Hulu terdiri atas tanah mineral
masam. Menurut klasifikasi USDA (soil taxonomy) pada tingkat kalsifikasi ordo,
tanah Inceptisol, Ultisol, dan Alluvial yang merupakan tanah mineral masam
mendominasi sebaran jenis tanah didaerah studi. Penutupan lahannya masih di
dominasi oleh hutan dengan luas 33.333,57 ha (58,07%) dari total luas, 18.694,86 ha
(32,57%) berupa Belukar Muda dan Kebun Campur.
Pada umumnya, penduduk yang tinggal di daerah tersebut relatif miskin
(sedikit kesempatan untuk memperoleh income), yang disebabkan pemberdayaan
tanah kritis tersebut berhubungan erat dengan masalah kemiskinan penduduknya,
tingginya kepadatan populasi, kecilnya luas lahan, kesempatan kerja terbatas dan
lingkungan yang terdegradasi. Oleh karena itu perlu diterapkan sistem pertanian
berkelanjutan dengan melibatkan penduduk dan kelembagaan. Meluasnya lahan kritis
disebabkan oleh beberapa hal antara lain tekanan penduduk, perluasan areal pertanian
yang tidak sesuai, perladangan berpindah, padang penggembalaan yang berlebihan,
pengelolaan hutan yang tidak baik, dan pembakaran yang tidak terkendali.
Pada Wilayah hulu sub DAS ketahun hulu tingkat bahaya erosi dengan kriteria
Sangat rendah (<15 ton/Ha/tahun) seluas 43.330,17 ha atau 75,49 %, Rendah (15-60
ton/Ha/tahun) seluas 5.286,75 ha atau 9,21 %, Sangat berat (>480 ton/Ha/tahun)
seluas 263,43 ha atau 0,46 %, Sedang (60-180 ton/Ha/tahun) seluas 7.793,03 ha atau
13,58 %, dan Berat (180-480 ton/Ha/tahun) seluas 721,58 ha atau 1,26 %.
Kekritisan lahan pada wilayah hulu sub DAS ketahun hulu berdasarkan
pengelompokan luasan wilayah hulu sub das ketahun hulu (Kawasan Hutan, Kawasan
Lindung Non Hutan, Kawasan Budidaya) maka kriteria agak kritis seluas 13.212,53
ha atau 23,02 %, Tidak kritis seluas 3.740,69 ha atau 6,52 %, Potensial kritis seluas
35.645,41 ha atau 62,11 %, Kritis seluas 3.940,29 ha atau 6,87 %, dan Sangat kritis
seluas 856,04 ha atau 1,49 %.
Dengan kondisi tingkat bahaya erosi dan kekeritian lahan tersebut maka
sangat diperlukan rehabilitasi hutan dan lahan untuk daerah/wilayah yang memiliki
kelas tingkat bahaya erosi sedang dan berat, lahan kritis dengan kriteria agak kritis,
potensial kritis, kritis dan sangat krirtis.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 16 Dec 2013 15:22
Last Modified: 16 Dec 2013 15:22
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/4603

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200